Laba BCA Syariah Tumbuh 20,9%, Penyaluran Pembiayaan Melesat
PT BCA Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 89,4 miliar, tumbuh 20,9% secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan didorong oleh manajemen aset dan liabilitas yang berimbang dari penyaluran pembiayaan.
Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, mengatakan pertumbuhan laba BCA Syariah juga didorong akselerasi teknologi yang mendorong penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK.
"Penyaluran pembiayaan BCA Syariah di semester 1-2024 tercatat tumbuh 21,0% mencapai Rp 9,5 trilun. Pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen baik komersial, konsumer maupun UMKM,'' kata Yuli dalam keterangan resminya, Rabu (31/7).
Portofolio pembiayaan komersial masih menjadi kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 68,8% dari total pembiayaan sejumlah Rp 6,6 triliun. Lalu diikuti oleh portofolio pembiayaan UMKM dengan komposisi 19,5% dari total pembiayaan sejumlah Rp1,9 triliun.
Sementara pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 91,1% atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Seiring dengan penyaluran pembiayaan, non performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,36%," ujarnya.
Selain pertumbuhan dalam penyaluran pembiayaan, BCA Syariah juga mencatatkan pertumbuhan pada Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK meningkat 11,9% yoy menjadi Rp 11,2 triliun secara tahunan dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, perolehan CASA mencapai 36,3% dari total DPK.
Yuli menjelaskan jika transaksi digital nasabah menunjukkan tren peningkatan seiring dengan pengembangan fitur transaksi dan kegiatan promosi yang dilakukan melalui mobile banking BCA Syariah.
Secara komposisi, transaksi mobile banking mencapai 67,8% dari total transaksi nasabah. Per Juni 2024, frekuensi transaksi mobile banking BCA Syariah tumbuh signifikan mencapai 6,5 juta transaksi tumbuh 62,7% secara tahunan.