Emiten Jagoan Lo Kheng Hong BNGA Raup Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Masa

Nur Hana Putri Nabila
31 Juli 2024, 16:19
Nasabah mendapatkan informasi layanan digital banking Octo Mobile di CIMB Niaga Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024). CIMB Niaga berusaha meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) melalui inovasi digital sehingga mampu memperoleh laba sebe
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
Nasabah mendapatkan informasi layanan digital banking Octo Mobile di CIMB Niaga Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024). CIMB Niaga berusaha meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) melalui inovasi digital sehingga mampu memperoleh laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) pada kuartal I/2024 sebesar Rp2,2 triliun atau naik 7,8 persen (yoy).
Button AI Summarize

PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,4 triliun pada semester I 2024. Perolehan laba emiten koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong tersebut naik 5,4% secara tahunan (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp 3,23 triliun.

 Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan bunga dan syariah-bersih turun 2,6% menjadi Rp 6,65 triliun pada semester I 2024. Secara rinci, pendapatan bunga CIMB Niaga naik 6,3% menjadi Rp 9,26 triliun pada semester I 2024 dari sebelumnya Rp 8,71 triliun. Kemudian pendapatan syariah naik 12,8% menjadi Rp 2,58 triliun dari sebelumnya Rp 2,29 triliun.  

 Di samping itu, beban bunga BNGA juga membengkak 28,2% menjadi Rp 3,69 triliun dari sebelumnya Rp 2,88 triliun. Kemudian beban syariah juga naik 16,6% menjadi Rp 1,49 triliun dari sebelumnya Rp 1,28 triliun.

 Sepanjang semester I 2024, CIMB juga mencatatkan pertumbuhan kredit 5,9% secara tahunan menjadi Rp 217,1 triliun. Kemudian, CIMB Niaga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 249,84 triliun.

Perolehan tersebut meningkat 5,96% year-on-year (yoy) dari Rp 235,79 triliun pada tahun sebelumnya 2023. Dana murah atau current account savings account (CASA) juga naik 7,44% yoy menjadi Rp162,86 triliun.

Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Masa

Lead Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Rahmanto Tyas, menilai kinerja Bank CIMB Niaga pada kuartal II 2024 membukukan performa positif dengan laba bersih semester I 2024 naik 5,4% YoY menjadi Rp 3,4 triliun. Hasil ini menandai laba bersih kuartal dan semester I tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada kinerja BNGA.

Meskipun demikian, laba bersih selama semester I 2024 sedikit di bawah ekspektasi karena hanya mencapai 48% dari estimasi konsensus untuk tahun fiskal 2024.

Secara umum, Stockbit Sekruitas menilai bahwa performa BNGA menunjukkan pertumbuhan yang hati-hati namun menguntungkan. Hal itu didorong oleh Net Interest Margin (NIM) yang tetap terjaga meskipun dalam kondisi yang menantang. Kemudian pertumbuhan itu juga didukung  Cost of Credit (CoC) dan kualitas aset yang juga terjaga baik.

 “Kemudian pertumbuhan kredit yang sehat dan menguntungkan,” kata Rahmanto dalam risetnya, Selasa (31/7). 

 Pada kuartal II 2024, Net Interest Margin (NIM) CIMB Niaga naik tipis. Rahmanto mengatakan hal itu menunjukkan perbaikan berkelanjutan sejak mencapai titik terendah pada kuartal IV 2023. Ini membuat NIM selama semester I 2024 menjadi 4,21%.

 Lebih lanjut, kata Rahmanto, Manajemen BNGA menjelaskan bahwa terjadi kenaikan NIM pada kuartal II 2024 meskipun menghadapi kondisi yang menantang, terutama terkait persaingan untuk mendapatkan CASA. Manajemen tetap mempertahankan panduan NIM untuk tahun 2024 sebesar 4,2–4,4%. Manajemen optimistis NIM BNGA tidak akan turun signifikan pada semester II 2024.

Kemudian Credit cost (CoC) pada kuartal II 2024 sedikit meningkat dan masih jauh lebih baik dibandingkan dengan panduan manajemen untuk tahun fiskal 2024. Di sisi lain, kata Rahmanto, manajemen BNGA masih mempertahankan panduan CoC untuk 2024, yang menunjukkan bahwa CoC berpotensi naik pada semester II 2024. Realisasi CoC yang baik ini didukung oleh kualitas aset yang terjaga, dengan NPL (Non-Performing Loan) gross dan Loan at Risk (LAR) yang tercatat membaik. 

 Manajemen menjelaskan bahwa tidak ada kekhawatiran pada Special Mention Loan (SML) dan NPL di seluruh segmen, termasuk segmen mikro dan UMKM, meskipun kedua segmen tersebut menjadi perhatian di sektor perbankan.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...