Laba OCBC NISP Naik 16% pada Semester I 2023, Kredit Tumbuh Signifikan

Nur Hana Putri Nabila
1 Agustus 2024, 10:16
Logo Bank OCBC NISP di Jakarta.
Katadata
Logo Bank OCBC NISP di Jakarta.
Button AI Summarize

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membukukan kinerja positif hingga semester I 2024. Emiten koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong itu meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,39 triliun per Juni 2024.

Laba tersebut naik 16% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama sebelumnya Rp 2,06 triliun pada 2023. Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (1/8), perolehan tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 5,2 triliun. Pencapaian tersebut naik 7,4% yoy dibandingkan perolehan NII periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,89 triliun.

 Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan kinerja perseroan tetap menunjukkan pertumbuhan yang baik meskipun terdapat tantangan ekonomi. Laba bersih bank meningkat 16% menjadi Rp 2,39 triliun, dengan Return on Equity (ROE) naik menjadi 13,3%. Likuiditas bank juga sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 225,7%, yang melebihi ketentuan regulator.

Secara keseluruhan, Parwati mengatakan, pertumbuhan laba bersih didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 7% yoy. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 116%, terutama karena kualitas kredit yang membaik.

Kemudian, kredit OCBC tumbuh 14% yoy, dengan kredit ritel naik sebesar Rp 13,3 triliun atau 27% yoy. Hal itu termasuk kredit dari PT Bank Commonwealth, yang menjadi anak perusahaan OCBC sejak Mei tahun ini. Kredit perbankan bisnis meningkat Rp 6,9 triliun atau 7% yoy.

 Selain itu, per 30 Juni 2024, NISP telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan atau sustainability financing sebesar Rp 34,99 Triliun. Adapun sebanyak 43% di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk green financing.

 Dengan demikian, Parwati menyebut dengan kinerja yang baik di semester pertama tahun ini, OCBC terus optimis namun tetap penuh kehati-hatian untuk bertumbuh secara kesinambungan.

 “Dengan terus berinovasi untuk melayani nasabah individu dan korporasi,” katanya dalam keterangan resmi.

 Ia mengatakan, prinsip kehati-hatian terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) bruto yang berada di level 2% pada semester pertama tahun ini. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 5,8% pada semester pertama 2024, turun dari 6,2% pada periode yang sama tahun lalu.

 Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) OCBC pada paruh pertama 2024 tumbuh sebesar 11% yoy, dengan komposisi Current Account Saving Account (CASA) mencapai 56% dari total DPK.

 Kemudian jumlah transaksi OCBC melalui e-channel mencatatkan pertumbuhan sebesar 46% YoY. Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 26% YoY. Untuk nasabah korporasi, jumlah pengguna meningkat sebesar 20% YoY, dan jumlah transaksi di OCBC Business meningkat sebesar 60% YoY.

 Apabila melihat dari sisi neraca, total aset NISP naik 6,7% mencapai Rp 266,47 triliun semester I 2024. Kemudian total liabilitas perusahaan juga naik 7,6% menjadi Rp 228,48 triliun. Lalu ekuitas emiten Lo Kheng Hong itu juga tumbuh 1,8% menjadi Rp 37,98 triliun per Juni 2024.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...