Laba Jasa Marga Meroket 104,3% Didorong Aturan Baru Menkeu

Nur Hana Putri Nabila
1 Agustus 2024, 11:22
Seorang petugas berjalan di gerbang akses baru pintu masuk ke Stasiun Kereta Cepat Halim di KM 1+842 Tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Minggu (18/2/2024). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menginformasikan akses tol menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh Ha
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/nym.
Seorang petugas berjalan di gerbang akses baru pintu masuk ke Stasiun Kereta Cepat Halim di KM 1+842 Tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Minggu (18/2/2024). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menginformasikan akses tol menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 00+850 A ditutup secara permanen pada 18 Pebruari 2024 namun pihaknya bersama Jasa Marga dan Kementerian PUPR sedang pengadaan akses Tol KM 1+842 Tol Jakarta-Cikampek sehingga menjadi salah satu akses menuju stasiun itu.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Emiten industri jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan laba periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,34 triliun sepanjang Semester I 2024. Laba tersebut meroket 104,32% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun pada 2023.

Berdasarkan laporan keuangannya, total pendapatan Jasa Marga juga melesat 46,5% menjadi Rp 13,07 triliun dari periode tahun lalu sebesar Rp 8,92 triliun. Secara rinci, pendapatan tol naik 36,6% menjadi Rp 8,37 triliun per Juni 2024 dari sebelumnya Rp 6,13 trilun periode yang sama 2023.

 Kemudian pendapatan konstruksi meroket 104% menjadi Rp 3,96 triliun. Akan tetapi, pendapatan usaha lainnya turun 13,7% menjadi Rp 732,68 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 848,92 miliar pada 2023.

Di samping itu, beban pokok pendapatan Jasa Marga melambung 45,6% menjadi Rp 7,69 triliun per Juni 2024 dari periode yang sama sebelumnya Rp 5,28 triliun. Rinciannya, beban tol dan anak usaha lainnya naik sebesar 12% menjadi Rp 3,75 triliun dan beban konstruksi melambung 104,1% menjadi Rp 3,94 triliun pada semester I 2024.

 Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus, menjelaskan bahwa kinerja positif perusahaan pada periode ini menghasilkan laba bersih sebesar Rp 2,34 triliun pada Semester I Tahun 2024, atau tumbuh 104,32%.

Laba Bersih ini termasuk efek dari penyesuaian penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud, yang menambahkan Pendapatan Pajak Tangguhan sebesar Rp 600,41 miliar (non-cash).

Jika efek penyesuaian PMK 72/2023 dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, kata Nixon, maka Core Profit JSMR sebesar Rp 1,75 triliun pada Semester I 2024. Angka tersebut tumbuh 52,05% dibandingkan Semester I 2023.

Sepanjang semester I 2024, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group, mencapai 636,8 juta kendaraan, meningkat sebesar 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

 “Sementara itu, untuk realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan setiap harinya,” ujar Nixon dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (1/8).

Apabila melihat dari sisi neraca, total aset JSMR naik 3,3% mencapai Rp 133,58 triliun semester I 2024. Kemudian total liabilitas perusahaan juga naik 1,7% menjadi Rp 91,92 triliun. Lalu ekuitas emiten jalan tol itu juga tumbuh 7,1% menjadi Rp 41,66 triliun per Juni 2024.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...