WIKA Beton (WTON) Buka Suara Soal Induk Usaha Bakal Merger
PT Wijaya Karya Beton (WTON) atau WIKA Beton buka suara soal rencana merger induk usahanya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dengan PT PP Tbk (PTPP). Pasca merger sang induk, WTON optimistis tetap akan menjadi pemimpin di pasar beton pracetak di Indonesia.
Direktur Teknik dan Produksi WTON Verly Widiantoro menyatakan perusahaan saat ini merupakan pemimpin pasar dengan pangsa pasar sebesar 47,9%. Dengan angka tersebut, Verly bahkan memprediksi tahun depan pangsa pasar perusahaan akan naik menjadi 50%. Apabila terjadi merger antara WIKA dan PTPP, WTON akan tetap menjadi pemimpin pasar karena mempunyai market share yang besar.
“Dari sisi market size, teknologi, kualitas, dan pabrik yang kami miliki, kami masih di atas dan jadi market leader,” kata Verly dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (7/8).
Direktur Keuangan, HC, & Manajemen Risiko WIKA Beton, Syailendra Ogan, menyatakan bahwa surat resmi terkait merger antara WIKA dan PP belum dikeluarkan. Ia menyebut proses ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena masih membutuhkan waktu. Salah satu isu yang dihadapi adalah rumitnya administrasi dalam penggabungan dua perusahaan yang berstatus sebagai perusahaan publik.
“Sekarang belum ada kepastian dari pemerintah untuk menggabungkan WIKA, sehingga masih menunggu keduanya dalam kondisi fit,” kata Ogan.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan aksi merger ini merupakan bagian dari penyehatan BUMN Karya. Rencana konsolidasi ini sudah mengantongi restu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Adapun skema merger BUMN Karya tersebut, Erick berencana menggabungkan PT PP dengan Wijaya Karya. Hasil merger kedua BUMN tersebut akan fokus ke pembangunan pelabuhan, bandara, pabrik, dan perumahan.