BCA Digital Tak Ingin Buru-buru IPO, Ini Alasannya
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) hingga kini belum berencana untuk mengantarkan Bank Digital BCA (Blu BCA) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan bahwa Blu BCA saat ini masih ingin fokus untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para nasabah. Apalagi, aplikasi Blu BCA kini sudah makin lengkap dan memadai
Dirinya juga senang Blu BCA sudah bisa diterima dengan baik oleh generasi milenial, dan transaksi pada platform tumbuh dengan sangat baik. Selain itu, Blu BCA kini sudah mulai memperluas penetrasinya melalui berbagai platform.
“Nanti tanggal mainnya kalau ada. Belum ada kok sama sekali, jadi intinya belum ada IPO,” kata Vera di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (15/8).
Bank Digital BCA adalah bank digital yang fokus pada segmen milennial. Bank ini sebelumnya bernama Bank Royal usai diakuisisi pada 2019, lalu kemudian berganti nama menjadi Bank Digital BCA.
Kinerja BCA Digital
Sebelumnya, Blu BCA membukukan laba bersih Rp 39,47 miliar pada semester pertama 2024. Angka tersebut melesat 723,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, kenaikan laba bersih ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 82,87% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 437,87 miliar dari sebelumnya Rp 239,44 miliar.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee-based income) dan pendapatan lainnya juga meningkat tajam, masing-masing sebesar 256,43% dan 523,66% menjadi Rp 25,73 miliar dan Rp 11,86 miliar pada semester pertama 2024.