Rencana Merger dan IPO BUMN Masih Tunggu Pergantian Pemerintahan Baru

Patricia Yashinta Desy Abigail
20 Agustus 2024, 17:05
BUMN
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung BUMN
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menunggu peralihan pemerintahan baru untuk melaksanakan aksi korporasi seperti pembentukan holding sejumlah perusahaan pelat merah hingga initial public offering (IPO).

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, IPO belum bisa dilakukan sebelum pergantian pemerintahan baru. "Merger BUMN Karya juga menunggu pemerintahan yang baru, tapi tetap dikejar mudah-mudahan tahun ini," kata Arya saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/8).

Arya menjelaskan, bahwa rencana yang sudah dipupuk ini tinggal menunggu eksekusi. Tetapi karena adanya peralihan pemerintahan baru, rencana itu belum bisa ditunaikan.

Artinya, Menteri BUMN pada pemerintahan baru diperkirakan bakal melanjutkan rencana maupun program Menteri BUMN Erick Thohir tersebut. Itu pun jika Erick diganti dan hingga saat ini masih belum ada sinyal sosok penggantinya.

Pembentukan Holding BUMN Karya

Walaupun demikain, ia optimis rancangan yang sudah dibentuk bisa dieksekusi. Misalnya saja, rencana pembentukan holding BUMN Karya antara PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

"Oktober lah mudah-mudahan bisa terlaksana," katanya. Padahal, BUMN sebelumnya menargetkan akan terlaksana sebelum transisi pemerintahan baru tepatnya pada September.

Sebelumnya, pembentukan holding bertujuan agar tiap-tiap perusahaan BUMN Karya memiliki spesialisasi, menghindari persaingan sesama perusahaan konstruksi pelat merah, dan menyehatkan kinerja keuangan. Dalam konsolidasi itu, Waskita Karya akan menjadi anak usaha dari HK.

"Mudah-mudahan dalam waktu September sudah bisa jalan semua. Semoga sudah beres, sudah sah secara hukum," ujar Arya beberapa waktu lalu, Selasa (7/5). Dia juga berharap setiap BUMN bisa membantu perkembangan UMKM.

Sementara itu, Erick Thohir juga mengungkapkan skema merger BUMN Karya, di mana PT PP akan digabung dengan PT Wijaya Karya Tbk dan fokus pada pembangunan pelabuhan, bandara, pabrik serta perumahan.

Nantinya, penggabungan Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada pembangunan jalan tol, jalan nontol, bangunan institusi, dan perumahan komersial. Selain itu, Erick juga akan meleburkan tiga BUMN Karya, yakni PT Nindya Karya, PT Brantas Abipraya, dan PT Adhi Karya.

Perusahaan ini akan fokus menerima proyek seputar sumber daya air dan rel kereta api. Namun Erick belum bisa memastikannya, karena proses proyek ini kemungkinan memakan waktu hingga tiga tahun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...