Sunarso Optimistis BRI Bisa Bayar Dividen Jumbo
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso memastikan perusahaan dapat membayar dividen dengan rasio yang tinggi. Bahkan, Sunarso berkeinginan untuk membagikan dividen interim setiap triwulan jika diizinkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dividend payout rasio tinggi, itu harus hukumnya. Sebab, nantinya modal terlalu besar," kata Sunarso dalam paparan publik, Kamis (29/8).
Sunarso mengatakan keputusan pembagian dividen interim juga tergantung pada keputusan otoritas terkait. Akan tetapi, Sunarso optimistis BRI siap untuk membayarkan dividen interim maupun dividen tunai kepada para pemegang saham bank pelat merah ini.
Keyakinannya didukung oleh rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang mencapai 25,1%. Padahal, kebutuhan CAR BRI hanya 17,5%. Oleh karena itu, Sunarso yakin hingga lima tahun ke depan, BRI siap membagikan dividen yang tinggi.
Sunarso menilai akan lebih baik jika dividen dapat dibayarkan dengan cara dicicil (dividen interim) sehingga tidak dibayarkan langsung sebagai dividen tunai. "Saya ulangi lagi bahwa dividend payout ratio BRI pasti di level yang tinggi sebab itu tidak masalah bagi permodalan BRI," tuturnya.
Secara historis, BRI membagikan dividen Rp 48,10 triliun untuk tahun buku 2023. Angka ini sama dengan dividen per saham sebesar Rp 319, setara dividend payout ratio sekitar 80,04% dari laba yang diatribusikan kepada pemilik induk. Dividen yang dibagikan BRI tersebut tercatat naik 10,59% dibandingkan dengan nominal yang dibayarkan pada 2023 senilai Rp 43,49 triliun.
Pada tahun buku 2022, BRI mengucurkan dividen tunai senilai Rp 34,89 triliun. Saat itu perseroan membayarkan dividen tunai sebesar 85% dari laba bersih konsolidasian 2022.