Penjualan Mobil Anjlok, Ini Prediksi Kinerja Astra International di Akhir 2024
Mirae Asset Sekuritas memprediksi PT Astra International Tbk (ASII) masih menjadi pemimpin pasar sektor otomotif hingga akhir tahun ini. Namun demikian, kinerjanya akan melemah karena penjualan kendaraan yang turun signifikan.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli, mengatakan bahwa Mirae Asset tetap mempertahankan peringkat overweight untuk sektor otomotif, meskipun harus menurunkan ekspektasi untuk hasil kuartal ketiga 2024.
Meskipun diproyeksikan akan lebih baik dibandingkan kuartal kedua, ia menilai kinerja penjualan mobil kuartal III 2024 kemungkinan masih akan berada di bawah perkiraan awal Mirae Asset. Namun, ia optimistis terhadap kinerja semester kedua 2024 yang diharapkan masih akan menunjukkan performa positif.
“Dengan target kami saat ini untuk penjualan mobil hingga 2024 sebesar 852.000 unit,” tulis Christopher dalam risetnya, dikutip Selasa (24/9).
Adapun sepanjang Agustus 2024, penjualan wholesale kendaraan roda empat mencapai 76.304 unit. Perolehan tersebut naik 2,8% dibandingkan bulan sebelumnya, namun anjlok 14,2% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy).
Selain itu, penjualan ritel kendaraan mencapai 76.808 unit. Meskipun mengalami peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan bulan sebelumnya, namun angka tersebut tercatat turun 11,1% dibandingkan tahun lalu.
Secara keseluruhan, penjualan dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 560.619 unit, turun 17,1% dibandingkan tahun lalu. Toyota dan Daihatsu menjadi pemimpin pasar dengan pangsa masing-masing sebesar 32,6% dan 20,2% pada periode tersebut.
“Meskipun pertumbuhannya lebih rendah dari yang diharapkan, target penjualan mobil hingga 2024 tetap sesuai yaitu 852.000 unit,” katanya.
Kinerja ASII
Christopher mengatakan meskipun ASII masih memimpin pangsa pasar, posisinya sedikit melemah dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2024, ASII mencatat penjualan sebesar 42.195 unit atau turun 3,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Pangsa pasar ASII untuk Agustus 2024 juga turun menjadi 55%, dari 59% pada bulan sebelumnya.
Sepanjang periode tersebut, Toyota dan Lexus menjadi merek terlaris Astra dengan total penjualan 26.183 unit. Kontribusi merek lain di Astra meliputi Daihatsu dengan 13.829 unit, Isuzu sebanyak 2.002 unit, dan UD Trucks sebanyak 181 unit.
Secara keseluruhan, kata Christopher, penjualan mobil Astra dari Januari hingga Agustus 2024 (8M24) turun signifikan menjadi 317.774 unit atau anjlok 18,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Christopher juga memproyeksikan bahwa volume kendaraan listrik domestik, baik Battery Electric Vehicle (BEV) maupun Hybrid Electric Vehicle (HEV), akan terus meningkat. Pada Agustus 2024, penjualan BEV di Indonesia mencapai rekor 5.290 unit, naik 23,9% dipimpin oleh BYD.
Secara kumulatif, penjualan BEV mencapai 23.200 unit, meningkat 181% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara penjualan HEV juga terkerek 23,1% menjadi 6.099 unit, dengan Innova Zenix Hybrid yang memimpin pasar.
“Secara kumulatif, penjualan HEV mencapai 35.816 unit,” ucapnya.
Christopher juga menyampaikan penjualan global untuk BEV dan HEV naik sebesar 20% pada bulan Agustus, didorong oleh rekor penjualan di China, meskipun pasar Eropa terus menurun. Penjualan mobil listrik di China diproyeksikan tumbuh sepertiga menjadi 10,5 juta unit pada 2024, sementara di Eropa, penjualan tetap stagnan.
Ia menilai penurunan permintaan di Eropa disebabkan oleh konsumen yang menunggu model yang lebih terjangkau atau mempertimbangkan HEV sebagai alternatif yang lebih baik.
Sementara itu, penjualan sepeda motor di Indonesia turun 4,1% pada Agustus 2024 menjadi 573.886 unit. Namun, penjualan kumulatif dari Januari hingga Agustus mencapai 4,34 juta unit.
Walaupun pasar domestik sedang lesu, Christopher mengatakan ekspor sepeda motor meningkat menjadi 56.715 unit pada bulan Agustus. Dengan tingkat penjualan saat ini yang mencapai 66%, ia menyebut target penjualan sepeda motor sebanyak 6,5 juta unit untuk tahun 2024 tampaknya masih bisa tercapai.