Indosat Siap-Siap Bayar Obligasi Rp 34 Miliar
PT Indosat Tbk (ISAT), perusahaan di sektor telekomunikasi, mengumumkan kesiapan dana untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D. Pelunasan ini dijadwalkan akan dilakukan pada 21 Oktober 2024.
Corporate Secretary PT Indosat Tbk, Reski Damayanti, menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan dana untuk melunasi kewajiban finansialnya sebesar Rp 34 miliar.
"Kami telah menyiapkan dana untuk melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D sebesar Rp21 miliar dan pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri D sebesar Rp13 miliar," kata Reski dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (22/10).
Kedua kewajiban ini akan jatuh tempo pada 9 November 2024. Persiapan dana ini merupakan bagian dari langkah strategis Indosat dalam menjaga komitmen terhadap para pemegang obligasi dan sukuk.
Sebelumnya PT Indosat Tbk (ISAT) menggelar aksi pemecahan nilai saham atau stock split pada 14 Oktober 2024. Aksi ini telah mendapat persetujuan dari Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Selasa (25/9) lalu.
Pada aksi stock split kali ini para pemegang saham Indosat bersepakat memecah nominal saham dengan rasio 1:4 untuk seluruh saham Seri B.
Setelah stock split, nominal saham Seri B ISAT akan berubah dari saat ini Rp 100 menjadi Rp 25 per saham. Merujuk pengumuman dari Bursa Efek Indonesia, manajemen ISAT telah mengirimkan surat pada BEI tertanggal 7 Oktober 2024 perihal rencana aksi stock split.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Vikram Sinha mengatakan usai stock split jumlah saham seri B yang tercatat akan meningkat secara signifikan dari 8,06 miliar saham menjadi 32.25 miliar saham. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas pasar.
Ia pun menyebut stock split menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan meningkatkan keterjangkauan dan likuiditas saham, Indosat mengajak lebih banyak masyarakat untuk menjadi bagian dari visi Indosat.
"Tujuan kami lebih dari sekadar pertumbuhan finansial melainkan tentang memberdayakan individu dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh Indonesia," tutur Vikram.
Ia mengatakan stock split ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan transformasi digital. Vikram menjanjikan perusahaan tetap berkomitmen memanfaatkan layanan telekomunikasi yang mutakhir untuk mendorong transformasi.
Adapun ISAT baru-baru ini mengalami peningkatan outlook dari stabil menjadi positif oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch, dan mempertahankan peringkat kredit AA+. ISAT juga menerima peringkat idAAA atau stabil dari Pefindo. Di awal tahun 2024, ISAT masuk ke dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu saham paling likuid di BEI.