Tumbuh Dua Digit, BCA Cetak Laba Rp 41,1 Triliun hingga Kuartal III 2024

Patricia Yashinta Desy Abigail
23 Oktober 2024, 17:52
BCA, saham
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 41,1 triliun pada sembilan bulan pertama pada 2024, tumbuh 12,8% secara tahunan atau year on year (yoy).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 41,1 triliun pada sembilan bulan pertama pada 2024, tumbuh 12,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan laba ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Jahja mengatakan peningkatan kredit BCA hingga September 2024 merefleksikan komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. 

"Kami juga melihat permintaan kredit konsumer yang baik, tercermin dari pelaksanaan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp 78 triliun," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/10). 

Penyaluran pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi 15,9% yoy mencapai Rp 395,9 triliun. Kredit komersial naik 11,8% yoy menjadi Rp 135,3 triliun sedangkan kredit usaha kecil menengah (UKM) tumbuh 14,2% yoy hingga Rp 120,1 triliun.

Total portofolio kredit konsumer bank swasta terbesar di Indonesia itu naik 13,1% yoy menjadi Rp 216,5 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang menjadi pendorong utama kredit konsumer tumbuh 10,7% yoy  mencapai Rp 130,4 triliun, sedangkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 17,9% yoy menjadi Rp 64,1 triliun. Pinjaman konsumer lainnya yang didominasi kartu kredit naik 15% yoy mencapai Rp 21,9 triliun.

Jahja mengungkapkan, penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan juga tumbuh 10,7% yoy menyentuh Rp 214 triliun per September 2024. Kredit ini berkontribusi hingga 24,3% dari total portofolio pembiayaan.

"Ini merupakan komitmen BCA untuk senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata  Jahja. 

Pertumbuhan kredit yang solid diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) mencapai 6,1% per September 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9%. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) berada di tingkat yang terjaga 2,1%.

Pencadangan NPL dan LAR pada tingkat yang memadai, masing-masing sebesar 193,9% dan 73,5%. Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 3,4% yoy menjadi Rp 1.125 triliun.

Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82% dari total DPK, tumbuh 5,2% mencapai Rp 915 triliun. "Terjaganya pertumbuhan CASA selaras dengan peningkatan total frekuensi transaksi BCA sebesar 21% yoy mencapai 26 miliar transaksi pada sembilan bulan pertama tahun 2024.," ujarnya. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...