Kerugian Garuda Indonesia Bengkak Meski Pendapatannya Naik, Apa Penyebabnya?

Patricia Yashinta Desy Abigail
31 Oktober 2024, 19:25
Maskapai Garuda Indonesia
Garuda Indonesia
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 131,222 juta atau setara Rp 2,06 triliun sampai September 2024 (asumsi kurs Rp 15.728 per dolar Amerika Serikat). Kerugian GIAA bengkak 81,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 72,38 juta.

Padahal, pendapatan perusahaan naik 14,72% menjadi US$ 2,56 miliar, dari US$ 2,23 miliar pada periode  sebelumnya. Raihan pendapatan ditopang oleh penerbangan berjadwal sebesar US$ 2,01 miliar. Pendapatan dari penumpang sebesar US$ 1,89 miliar.

Menelisik laporan keuangan GIAA, ada sejumlah beban yang membuat kinerja keuangan tertekan. Emiten aviasi pelat merah mencatatkan beban operasional penerbangan US$ 1,29 miliar atau Rp 20,34 triliun hingga periode kuartal III 2024. Beban operasional penerbangan meningkat 14% dibandingkan periode yang sama US$ 1,13 miliar.

Harga Bahan Bakar

Pada pos beban operasional penerbangan, nilai beban bahan bakar menjadi yang paling banyak yaitu senilai US$ 836,3 juta, naik dari sebelumnya US$ 695,18 juta. Beban penyusutan Garuda Indonesia US$ 253,66 juta dari US$ 243,84 juta.

Lalu pos beban keuangan GIAA sebesar US$ 374,33 juta atau Rp 5,88 triliun, meningkat 10,78% per kuartal III 20224 dibandingkan periode yang sebelum US$ 337,89 juta. Dari pos lain seperti pos beban tiket, penjualan dan promosi hingga September 2024 tercatat senilai US$ 130,62 juta.

Selanjutnya beban pelayanan penumpang yaitu US$ 167,66 juta, beban kebandaraan US$ 190,96 juta, dan beban umum serta administrasi US$ 158,52 juta.

Adapun total aset Garuda Indonesia per September 2024 yaitu US$ 6,5 miliar. Aset GIAA turun dari periode Desember 2023 yakni US$ 6,72 miliar. Lalu total liabilitas hingga kuartal tiga 2024 yakni US$ 7,91 miliar dibandingkan sebelum US$ 8,01 miliar. Garuda Indonesia mencatatkan ekuitas negatif US$ 1,41 miliar, naik dibandingkan sebelumnya US$ 1,28 miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...