Erick Thohir Ungkap Strategi Pulihkan 7 BUMN Sakit
Kementerian BUMN mengungkapkan langkah-langkah untuk menyehatkan tujuh BUMN yang masih bermasalah. Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa beberapa perusahaan BUMN masih mengalami arus kas negatif atau kerugian. Dari total 47 BUMN, Erick menyebut saat ini sekitar 40 perusahaan, atau 85%, sudah berada dalam kondisi sehat.
“Ada 7 yang memang kita harus benar-benar kerja keras untuk beberapa tahun ke depan,” Erick dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan menteri BUMN di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/11).
1. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
Erick menyampaikan bahwa salah satu perusahaan yang sudah menjalani restrukturisasi sejak 2019 adalah Krakatau Steel. Namun, ia menyebut baru-baru ini terjadi kebakaran yang mengganggu operasional secara keseluruhan.
Saat ini, Erick mengatakan BUMN tengah mencari solusi, termasuk mempertimbangkan kemungkinan kerja sama untuk fasilitas yang terkena dampak kebakaran. Hal ini dilakukan setelah melihat Krakatau Steel berhasil mencatatkan EBITDA positif melalui kolaborasi dengan POSCO.
“Ini kita sedang mencari jalan,” ujarnya.
2. PT Bio Farma
Selain Krakatau Steel, Erick Thohir mengatakan bahwa Bio Farma juga menghadapi tantangan karena adanya penurunan nilai (impairment) pada stok vaksin. Ketika pandemi COVID-19 melanda, Erick menyebut pemerintah menugaskan Bio Farma untuk membeli vaksin dalam jumlah besar guna memastikan pasokan.
Namun, dengan berakhirnya pandemi, stok vaksin yang tersisa harus dihapuskan sebab sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Menurut Erick, hal tersebut bukan sebagai kerugian negara, melainkan bagian dari langkah pencegahan dalam situasi darurat saat pandemi.
Ia juga menyoroti upaya penyelesaian masalah di anak usahanya, PT Indofarma Tbk (INAF). BUMN tengah mencari mitra untuk menyuplai bahan baku yang akan diproses di Indofarma.
Lebih jauh, Erick menyebut kedepannya Bio Farma diharapkan masuk ke dalam rantai pasok global di bidang kesehatan. Ia mengatakan Bio Farma baru saja memperoleh komitmen internasional senilai Rp 1,4 triliun untuk distribusi vaksin polio, di mana hampir 85% produksinya berasal dari dalam negeri dan didistribusikan ke 150 negara.
Ia mengklaim Bio Farma merupakan salah satu perusahaan global yang dimiliki Indonesia. Sementara Indofarma juga sedang dilakukan penyehatan meski ada sejumlah tantangan.
“Kita akan selesaikan juga dengan tentu kepegawainya, tetapi kita mesti scale up sedikit untuk supaya menjadi supply chain disitu,” ujar Erick.
3. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Kemudian Erick Thohir juga menyampaikan bahwa proses restrukturisasi di PT Wijaya Karya (WIKA) sudah mulai berjalan. Termasuk peninjauan atas royalti dan ekspansi besar-besaran yang dilakukan beberapa tahun lalu. Saat ini, pemerintah tengah melakukan penelitian lebih mendalam terkait langkah-langkah selanjutnya.
4. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
Sementara itu, Waskita Karya telah berhasil menandatangani restrukturisasi utang senilai Rp 26 triliun dengan 21 kreditur. Erick menyebut pemerintah masih menunggu surat persetujuan dari Menteri PU untuk mengonsolidasikan tujuh perusahaan konstruksi BUMN menjadi tiga, sehingga kondisi perusahaan konstruksi BUMN dapat lebih sehat.
5. PT Asuransi Jiwasraya
“Lalu Jiwasraya saya rasa progresnya baik, tinggal proses likuidasi,” singkat Erick.
6. Perumnas
Erick Thohir menjelaskan Kementerian BUMN telah membahas model bisnis baru bagi Perumnas. Ke depannya, Perumnas tidak lagi fokus pada pembangunan rumah tapak (landed house), tetapi akan beralih ke hunian vertikal.
Ia mengatakan hal ini didorong oleh kondisi geografis Indonesia, di mana 70% wilayahnya berupa laut dan hanya 30% daratan. Dengan perkiraan jumlah penduduk yang akan mencapai 315 juta, Erick menilai pembangunan rumah tapak tidak lagi berkelanjutan bagi Perumnas.
“Artinya tidak cukup tanahnya. Apalagi kita lihat kita sendiri akan membangun industrial, juga saat bersamaan juga perkebunan, perhutanan, dan lain-lain,” ujarnya.
Ia mengklaim strategi baru ini mendorong Perumnas untuk lebih selektif menerima penugasan dari pemerintah daerah dan memastikan adanya komitmen dari pihak daerah. Selama ini, kata Erick, beberapa proyek Perumnas terkendala seperti akses jalan yang belum tersedia atau belum tersambungnya listrik dan air, meskipun pembangunan rumah sudah selesai.
Sebagai bagian dari strategi pembangunan hunian, Erick juga berencana mengundang pimpinan dan anggota Komisi VI DPR untuk meninjau proyek Transit Oriented Development (TOD) hasil kerja sama Perumnas dengan PT Kereta Api Indonesia.
Saat ini sudah ada delapan proyek TOD yang selesai dengan tingkat keterhunian mencapai 75%. Proyek ini menerapkan subsidi silang antara apartemen komersial dan apartemen bersubsidi, yang sudah berhasil diterapkan di beberapa lokasi.
“Yang ke sembilan kita akan luncurkan masuk ke dalam program 100 hari, kemarin kita usulkan, itu daerahnya saya lupa, Tanjung Barat rencananya,” katanya.
7. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)
Terakhir, Erick Thohir menyebutkan perusahaan percetakan atau PNRI tengah menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan pasar yang semakin terbuka. Dahulu, kata Erick, perusahaan ini bertugas mencetak dokumen-dokumen negara, tetapi kini persaingan semakin ketat.
Dengan demikian, Erick menyatakan bahwa Kementerian BUMN akan mempertimbangkan langkah-langkah restrukturisasi untuk PNRI.
“Tentu sejalan dengan yang disampaikan, kami terus mengkonsolidasikan BUMN-BUMN yang ada di kami,” pungkasnya.