Hari Terakhir WPRF 2024, Peran Pemuda Jadi Sorotan dalam Komunikasi Global

Nur Hana Putri Nabila
22 November 2024, 10:55
WPRF 2024 yang diselenggarakan oleh Global Alliance for Public Relations and Communication Management dan Perhumas Indonesia yang berkolaborasi dengan Katadata akan berakhir.
Nur Hana Putri Nabila/Katadata
WPRF 2024 yang diselenggarakan oleh Global Alliance for Public Relations and Communication Management dan Perhumas Indonesia yang berkolaborasi dengan Katadata akan berakhir.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang diselenggarakan oleh Global Alliance for Public Relations and Communication Management dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia yang berkolaborasi dengan Katadata akan berakhir. 

WPRF berlangsung empat hari dari 19-22 November dihadiri oleh 1.400 peserta dari dalam dan luar negeri. WPRF menghadirkan total 37 pembicara internasional dan 41 pembicara nasional dalam rangkaian acara yang akan berlangsung selama empat hari. Forum ini juga diikuti oleh perwakilan dari 22 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Ketua Perhumas, Boy Kelana Soebroto sebelum sambutannya mengutip sebuah kutipan dari Nelson Mandela Presiden berkulit hitam pertama di Afrika Selatan. 

“The youth of today are the leaders of tomorrow” – Nelson Mandela.

Boy mengatakan bahwa pemuda melambangkan energi, kreativitas, dan keberanian untuk bermimpi besar. Mereka berani melampaui batas, menantang norma yang ada, dan membayangkan masa depan yang belum terlihat oleh orang lain. Boy mengatakan Perhumas muda adalah pelopor komunikasi yang bertanggung jawab, menghadirkan perspektif baru serta solusi inovatif di bidang hubungan masyarakat. 

Bagi profesional public relations atau hubungan masyarakat muda, kata Boy, hal ini adalah pelajaran penting. Meski teknologi dan inovasi terus mendorong kemajuan, identitas serta nilai-nilai nasional harus tetap menjadi melekat. Fokusnya adalah menciptakan perubahan yang bermakna bagi masyarakat. 

Demi menjadi pemimpin masa depan, Boy mengatakan pemuda diperlukan visi, empati, dan kemampuan beradaptasi. Saat ini, tantangan seperti perubahan iklim dan penyebaran informasi keliru menjadi perhatian utama.

"Dominasi teknologi menuntut para pemimpin muda untuk tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang kuat,” kata Boy dalam WPRF 2024: Global Communications Knowledge Conference di Nusa Dua, Bali, Jumat (22/11). 

Boy mengatakan bahwa di era yang semakin didominasi teknologi dan kecerdasan buatan (AI), para profesional humas muda perlu menggunakan AI secara etis dan bertanggung jawab. Ia menilai AI memiliki potensi besar untuk mentransformasi komunikasi, tetapi penting untuk memastikan bahwa teknologi ini melayani kemanusiaan tanpa mengorbankan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan akuntabilitas. 

Oleh karena itu, Boy mengatakan Perhumas telah mengambil langkah dengan mengintegrasikan kode etik AI dalam kerangka kerjanya sebab teknologi juga mendukung komunikasi.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...