BTN Akan Terbitkan Obligasi Rp 15 Triliun di 2025, Dukung KPR Subsidi
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Nixon Napitupulu, mengatakan perusahaan berencana menerbitkan surat utang atau obligasi pada 2025. Hal ini untuk mendukung kepemilikan rumah atau KPR dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP untuk 800 ribu unit yang membutuhkan dana Rp 80 triliun.
"Kami berharap bonds maupun pinjaman tuh bisa diatas kisaran Rp 10 triliun sampai dengan Rp 15 triliun tahun depan (2025)," kata Nixon kepada wartawan, Jumat (29/11).
Bagi bank, dia mengatakan, program tersebut menantang karena harus menyiapkan likuiditas. BTN tengah berdiskusi dengan pemerintah mengenai likuiditas tersebut.
Nixon mengatakan, dana pihak ketiga atau DPK merupakan penyokong utama likuiditas tersebut. Namun, BTN tengah mencari sumber likuiditas lain selain dari DPK.
Ia pun tidak menutup kemungkinan mencari pinjaman dari investor asing. BTN telah bertemu investor sampai dengan pemegang obligasi untuk menggenapkan misi tersebut.
Sebagai informasi, BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 356,1 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 11,9% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,08 triliun hingga akhir kuartal ketiga 2024.
Nixon dalam keterangan resmi laporan kinerja keuangan menjelaskan pencapaian tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan untuk KPR Subsidi dan KPR Non-Subsidi. Selain itu, pertumbuhan ini juga melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 10,9% yoy.
Di tengah tantangan yang terjadi di sepanjang 2024, BTN tetap mampu menjaga pertumbuhan kredit sesuai dengan target yang telah ditetapkan yakni di level 10-11% pada tahun ini.