Tutup E-Commerce, Uang Hasil IPO Bukalapak Masih Mengendap di Obligasi Rp 8 T

Patricia Yashinta Desy Abigail
8 Januari 2025, 19:36
Bukalapak, IPO, e-commerce
Bukalapak
Ilustrasi. Buka Lapak memperoleh dana hingga Rp 21,3 triliun melalui pencatatan saham perdana atau IPO pada Agustus 2021.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bukalapak Tbk (BUKA) menutup bisnis e-commerce pada Selasa (7/1), hanya selang kurang dari empat tahun setelah memperoleh dana hingga Rp 21,3 triliun melalui pencatatan saham perdana atau IPO. Lebih dari sepertiga atau Rp 8,7 triliun dari dana tersebut bahkan masih disimpan dalam bentuk surat utang atau obligasi. 

Berdasarkan data terakhir Bukalapak yang diterbitkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan baru menggunakan dana IPO mencapai Rp 11,94 triliun dan masih menyimpan sisanya Rp 9,82 triliun per Juni 2024. Mayoritas dari dana yang terisa atau Rp 8,7 triliun masih mengendap di obligasi. 

Untuk apa Dana IPO Bukalapak?

Menurut data penggunaan dana hasil penawaran umum perdana per Juni 2024, sisa dana hasil IPO ditempatkan pada sejumlah di sejumlah instrumen seperti deposito, obligasi dan giro.

Sekretaris Perusahaan Cut Fika Lutfi menjelaskan, ada dana yang disimpan di dua akun deposito senilai Rp 883,54 miliar yang mendapatkan bunga 6% hingga 7%. Perusahaan menyimpan deposito di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk.

Bukalapak juga terekam menyimpan dana IPO di enam akun giro dengan total dana Rp 33,85 miliar dengan bunga 0-3,25%. Sementara dana ipo yang ditempatkan di surat utang senilai Rp 8,7 triliun terbagi pada 20 seri obligasi dengan imbal hasil dari 4,13% hingga 8,38%. Sehingga sisa dana penggunaan IPO Rp 9,82 triliun dengan total penggunaan Rp 11,49 triliun.

Di sisi lain, perusahaan mencatat realisasi penggunaan dana IPO sebesar Rp 11,49 triliun. Dari dana tersebut, Rp 6,64 triliun digunakan untuk modal kera perseroan, sebesar Rp 1,14 triliun untuk modal kerja entitas anak yakni PT Buka Mitra Indonesia Rp 1,14 triliun, dan Rp 16,96 miliar untuk modal kerja entitas anak lainnya yakni PT Buka Usaha Indonesia.

Dana IPO yang masih disimpan Bukalapak bertambah dibandingkan posisi akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 9,33 triliun. Perusahaan sejak itu menyimpan dana di instrumen deposito, obligasi., dan reksa dana.

Surat OJK soal Dana IPO Bukalapak

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sebelumnya telah beberapa kali mengirimkan surat kepada PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), agar perusahaan untuk segera menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sesuai dengan rencana yang tertuang dalam prospektus.

Langkah ini dilakukan OJK sebagai upaya memastikan Bukalapak memanfaatkan dana yang tersisa sebesar Rp 9,8 triliun secara optimal dan sesuai dengan komitmen awal perusahaan kepada para investor.

"BUKA menyampaikan jika seluruh dana akan direalisasikan sebagaimana rencana dalam prospektus, yaitu selambat-lambatnya pada 31 Desember 2025," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam jawaban tertulis, Selasa (10/9).

Berdasarkan prospektus IPO Bukalapak.com, dana hasil penawaran umum perdana saham BUKA sebanyak 66% digunakan untuk modal kerja BUKA, dan sisanya untuk modal kerja entitas anak. Lalu berdasarkan hasil rapat umum perdana saham luar biasa (RUPSLB) BUKA pada 23 Desember 2021, telah disetujui perubahan rencana penggunaan dana menjadi :
a. 33% digunakan untuk modal kerja BUKA
b. 34% digunakan untuk modal kerja entitas anak
c. 33% digunakan untuk pertumbuhan usaha BUKA dan entitas anak (baik yang saat ini sudah ada atau yang akan ada).

Per 30 Juni 2024, terdapat sisa dana sebagai berikut:
a. Sisa dana yang belum digunakan sebesar sekitar Rp 9,8 triliun
b. Penempatan Dana yang belum direalisasikan tersebut sekitar Rp 900 miliar pada deposito dan giro, sisanya sekitar Rp 8,9 triliun ditempatkan pada obligasi pemerintah OJK

Perencanaan Penggunaan Dana IPO, Sebagian Besar Untuk Modal Kerja

Berdasarkan prospektus IPO Bukalapak, dana yang berhasil diraup tersebut sekitar 66% akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Sisanya digunakan untuk modal kerja entitas anak, yaitu sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15% untuk PT buka Usaha Indonesia.

Sekitar 1% untuk PT Buka Investasi Bersama, sekitar 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, sekitar 1% untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1% untuk PT Five Jack. 

Adapun rencana penggunaan dana adalah untuk modal kerja, yakni, untuk modal kerja perseroan Rp 7,03 triliun, modal kerja PT Buka Mitra Indonesia Rp 3,19 triliun, modal kerja PT Buka Usaha Indonesia Rp 3,19 triliun, modal kerja PT Buka Investasi Bersama Rp 213,25 miliar, dan modal kerja PT Buka Pengadaan Indonesia Rp 213,25 miliar

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...