Debut di BEI, Saham Emiten Pupuk Delta Giri Wacana (DGWG) Naik 8,70%
PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (13/1). Produsen pupuk itu menjadi emiten kedelapan yang melantai di bursa pada Januari 2025.
Pada debut perdananya, saham DGWG dibuka naik 8,70% ke level Rp 250 per saham. Sebelumnya, emiten pupuk tersebut menetapkan harga penawaran saham di level Rp 230 per saham. Angka tersebut merupakan batas bawah dari rentang harga pada saat bookbuilding sebesar Rp 230 - Rp 620 per lembar saham.
Pada pukul 09.11 WIB, saham DGWG melesat 17,39% ke level Rp 270 per lembar saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 89,57 juta dengan nilai transaksinya Rp 23,62 miliar. Adapun frekuensi perdagangan sahamnya tercatat sebanyak 23,26 ribu kali. Nilai kapitalisasi pasar DGWG pagi ini mencapai Rp 1,58 triliun.
Berdasarkan prospektus final yang disampaikan perusahaan, DGWG menawarkan sebanyak 882.353.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Jumlah saham DGWG yang ditawarkan dalam initial public offering (IPO) mewakili 15% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil dana segar yang dihimpun perusahaan sebesar Rp 202,94 miliar.
DGWG menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, Shinhan Sekuritas Indonesia, dan Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.
David Yaory, Presiden Direktur Delta Giri Wacana, mengatakan sejalan dengan program pemerintah, DGWG tengah fokus memenuhi permintaan terhadap produk-produk agro input Delta Giri Wacana.
“Peran dari DGWG adalah menjadi mitra strategis yang dapat mendukung program ketahanan pangan nasional dan memajukan pertanian Indonesia menjadi sangat penting,” ujar David di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (13/1).
Rencana Perusahaan Setelah IPO
Setelah dikurangi biaya emisi, perusahaan akan mengalokasikan 53,2% dari dana hasil IPO untuk pemenuhan modal kerja guna membeli bahan baku pembuatan pestisida.
Sementara itu, sekitar 46,8% dari dana IPO akan disalurkan kepada PT Fertilizer Inti Technology sebagai penyertaan modal. Dana ini nantinya akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja perusahaan tersebut, khususnya untuk pembelian bahan baku pembuatan pupuk.
David mengatakan perusahaan merupakan agro input yang berfokus pada ketahanan pangan (food security company) dalam memenuhi kebutuhan produk-produk suplai pertanian kepada petani. Delta Giri memiliki pangsa pasar sekitar 8%.
Ia mengatakan dalam beberapa tahun ke depan, ekspansi perusahaan secara bertahap akan difokuskan pada wilayah Riau dan Medan. Perusahaan menargetkan pendapatan Rp 8 triliun dalam empat hingga lima tahun. ke depan Saat ini, perusahaan mengoperasikan 22 gudang yang mendukung distribusi ke 7.000 toko di seluruh Indonesia.
“Komitmen perusahaan mendorong stabilitas pangan di Indonesia adalah dengan menghadirkan ekosistem bisnis yang terintegrasi di rantai pasokan atau hulu,” kata David dalam paparan publik Delta Giri Wacana di Jakarta, Selasa (3/12).
Untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, perusahaan bakal meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan lokasi pabrik lebih strategis. Ia menilai produk agrikultur sangat bergantung pada lokasi, sehingga biaya distribusi menjadi pertimbangan penting. Selain itu, formulasi produk dan jaringan distribusi akan terus dikembangkan dengan berfokus pada platform edukasi.
Di masa depan, perusahaan juga akan meningkatkan pengembangan alat-alat pertanian untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian dan mengintensifkan pengelolaan lahan. Perusahaan juga akan memproduksi pestisida ramah lingkungan berbasis organik akan menjadi prioritas untuk mendukung kelestarian lingkungan.
Ia menegaskan upaya ini untuk mendorong keberlanjutan dan efisiensi di sektor agrikultur. “Tantangannya adalah edukasi petani untuk bekerja lebih efektif dan efisien,” ucapnya.