BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Begini Respons BCA, Mandiri, dan BNI

Patricia Yashinta Desy Abigail
16 Januari 2025, 12:18
Sejumlah bank memberi respons positif usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Januari 2025.
Fauza Syahputra|Katadata
Sejumlah bank memberi respons positif usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Januari 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah bank memberi respons positif usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Januari 2025.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengapresiasi, keputusan BI yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin atau bps menjadi 5,75%.

"Kami berharap kebijakan ini dapat menstimulasi permintaan kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata EVP Corporate and Social Responsibility Bank Central Asia Hera F Haryn kepada Katadata.co.id, Kamis (16/1).

Hera menyampaikan jika BCA akan sejalan dengan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia. Selain suku bunga acuan, BCA juga mencermati parameter lainnya dalam menentukan kebijakan suku bunga kredit.

"Parameter tersebut antara lain indikator makroekonomi lainnya, kondisi likuiditas sektor perbankan, termasuk situasi pasar yang menyangkut aspek permintaan dan penawaran yang ada," tuturnya.

Di sisi lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menilai keputusan Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% merupakan langkah strategis yang akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara berkata penurunan suku bunga acuan akan meningkatkan likuiditas dan mendorong penurunan suku bunga kredit.

"Ini diharapkan dapat memperkuat permintaan kredit di berbagai sektor," tuturnya

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia atas kebijakan penurunan suku bunganya. Direktur Utama Royke Tumilaar berharap seiring dengan penurunan suku bunga BI, terjadi pula penurunan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI.

"Saya berharap adanya penurunan sedikit suku bunga BI ini diikuti penurunan suku bunga SRBI, sehingga memberikan dampak positif terhadap perbankan," kata Royke saat ditemui di Jakarta, dikutip Kamis (16/1).

Meski demikian, ia mengatakan penurunan suku bunga BI tidak akan langsung semerta-merta berdampak kepada kredit BNI seperti Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

Sebagai informasi Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 5% dan lending facility menjadi 6,5%.

“Keputusan ini konsisten dengan rendahnya inflasi pada 2025 dan 2026 yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/1).

Perry menjelasakan, keputusan ini diambil berdasarkan penilaian secara menyeluruh terkait kondisi dan proyeksi ekonomi global maupun domestik. Selain itu, dia juga menyatakan bahwa nilai tukar rupiah tetap terjaga, dan langkah penurunan BI-rate diharapkan mampu menjaga inflasi dalam sasaran yang ditetapkan.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...