BTN Target Spin Off Unit Syariah Rampung Mei, Disiapkan jadi Pesaing BSI (BRIS)

Nur Hana Putri Nabila
10 Februari 2025, 15:10
BTN
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Dirut BTN Nixon LP Napitupulu (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat menyampaikan konferensi pers terkait permasalahan developer nakal di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Nixon LP Napitupulu, optimistis perusahaan pelat merah itu bisa menjadi menjadi pesaing bank syariah  raksasa PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Menurut Nixon, hal itu bisa terwujud melalui aksi korporasi BTN lewat akuisisi 100% saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS), 

"Jadi akan ada dua pemain industri syariah di Indonesia yang besar, BSI dan BTN Syariah ini," kata Nixon di Istora Senayan, seperti dikutip Senin (10/2). 

Nixon menyampaikan bahwa proses akuisisi BVIS masih berlangsung. Sementara pemisahan atau spin off unit syariah dan diperkirakan akan dilaksanakan pada April hingga Mei 2025. Aksi korporasi itu menurut Nixon akan dilakukan setelah BTN dapat keputusan resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada Maret mendatang. 

Selain itu ia mengatakan akuisisi ini juga telah memperoleh persetujuan dari Kementerian BUMN. Setelah akuisisi dan spin off selesai unit syariahnya dengan Bank Victoria Syariah, hasil penggabungan kedua unit syariah tersebut akan memiliki nama baru. Namun, ia enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait nama yang akan digunakan dan masih menunggu persetujuan pemerintah

“Belum boleh dikasih tahu dulu dong, kalau sudah beli (akuisisi Bank Victoria Syariah) baru kita ganti nama, ni masih milik orang sekarang," kata Nixon. 

Meski demikian, Nixon menjelaskan bahwa unit syariah BTN tetap akan berfokus pada pembiayaan perumahan ke depan. Selain aspek saling melengkapi, Nixon menambahkan BTN Syariah dan BSI juga akan terus meningkatkan kualitas layanan. 

Ia menilai persaingan di sektor syariah akan semakin ketat dan memberikan keuntungan bagi konsumen. “Ini juga menyebabkan masing-masing harus bisa memperbaiki layanannya, kira-kira harapannya begitu," ucap Nixon.

Sebelumnya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah senilai Rp 1,06 triliun. Akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) ini merupakan rangkaian dari rencana penggabungan usaha atau merger dengan BTN Syariah sebagai upaya spin off atau pemisahan usaha syariah dari BTN.

Manajemen BTN mengatakan akuisisi Bank Victoria Syariah ini akan dibiayai melalui sumber pendanaan internal. Manajemen juga menegaskan pendanaan untuk pengambilalihan tidak diperoleh dari suatu fasilitas pinjaman atau pembiayaan dalam bentuk apapun.

"BTN akan melaksanakan pengambilalihan yang diusulkan dengan cara membeli saham dengan sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BVIS," tulis Manajemen BTN dalam prospektus yang diterbitkan di media massa, Senin (20/1)

Manajemen BTN menyampaikan pengambilalihan ini menjadi langkah awal untuk mendukung serta meningkatkan perekonomian syariah dan memberikan layanan perbankan syariah yang dapat mengakomodasi kebutuhan nasabah di Indonesia. BTN menilai perlu untuk melakukan peningkatan atas layanan perbankan syariah yang selama ini disediakan oleh unit usaha syariah atau UUS BTN.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...