Toto Sugiri, Bos Perusahaan Data Kongsi Salim DCII Bocorkan Peluang Stock Split

Patricia Yashinta Desy Abigail
18 Februari 2025, 13:36
CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri dalam acara IDE Katadata 2025
YouTube IDE Katadata
CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri dalam acara IDE Katadata 2025

Ringkasan

  • Produksi padi Indonesia terancam anjlok 1,13-1,89 juta ton dan 2.256 hektar sawah berisiko kekeringan akibat perubahan iklim.
  • Perubahan iklim, yang ditandai dengan peningkatan suhu global dan perubahan pola curah hujan, membahayakan kelangsungan hidup manusia, termasuk ketahanan pangan dan air.
  • Indonesia menghadapi tantangan ketahanan pangan dengan meningkatnya prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan menjadi 10,21% pada tahun 2022 dan berpotensi mengarah pada krisis pangan global di tahun 2050.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

CEO PT DCI Indonesia Tbk (DCII) Otto Toto Sugiri menjelaskan soal peluang stock pemecahan saham perusahaan atau stock split di Bursa Efek Indonesia. Pernyataan itu berkaitan dengan harga saham perusahaan yang sangat tinggi sehingga tidak likuid.

"Sedang kami jajaki (untuk stock split saham)," kata Otto saat ditemui disela-sela acara IDE Katadata 2025, Selasa (18/2).

Merujuk data Bursa Efek Indonesia saham DCI Indonesia berada di level Rp 46.700 per saham. Perdagangan saham DCI Indonesia bahkan tidak mengalami pergerakan.

Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, frekuensi pergerakan saham perusahaan hanya satu kali. Hal ini mencerminkan posisi saham yang tidak likuid. Sementara kapitalisasi market Rp 111,3 triliun

Pada saat yang sama Otto menyampaikan tantangan DCI Indonesia saat ini adanya banyak pesaing. Ia menyebutkan di tengah perkembangan teknologi, ada sejumlah pemain data center besar.

Otto juga menyebut belum ada rencana untuk menggaet perusahaan lokal maupun global. "Kami mau mandiri saja, tidak ada rencana ya," tuturnya.

DCI merupakan penyedia pusat data terkemuka di Indonesia. DCII merupakan perusahaan teknologi yang juga dimiliki konglomerat Tanah Air Anthoni Salim dengan kepemilikan 11,12%. Salim masuk ke DCII pada 2021 usai memborong 265 juta saham. 

Adapun pengendali perusahaan Toto dengan kepemilikan 29,9% saham, Marina Budiman 22,51% dan Han Arming Hanafia dengan kepemilikan 14,11% saham. Saham lainnya dipegang masyarakat dengan rincian 18,55% berupa non warkat dan 3,81% berupa warkat.  

Sosok Toto Sugiri yang Lepas Seluruh Saham EDGE

Konglomerat teknologi, Toto Sugiri sebelumnya melepas seluruh sahamnya yang sebanyak 334,49 juta atau setara 16,56% di Indointernet, perusahaan yang bergerak di bisnis layanan jasa teknologi informasi dan konsultasi komputer yang ia rintis sejak 1994 silam. 

Transaksi penjualan saham itu dilakukan pada harga Rp 3.496 per saham pada 15 Desember 2023. Sehingga, Toto Sugiri meraih dana Rp 1,16 triliun terkait penjualan sahamnya di Indonet. 

Corporate Affair Director EDGE Karla Winanta mengatakan transaksi tersebut murni terkait penjualan saham. Tiga hari berselang seusai melego sahamnya, Toto melepas jabatan posisi wakil komisaris utama. Di perusahaan bersandi efek EDGE itu, ia juga berperan sebagai salah satu dari enam penerima manfaat terakhir atau ultimate beneficial owner Indonet. 

Toto tidak menampik soal menjalankan laku exit strategy, atau secara sederhana menjual saham kepada investor atau pemegang saham lainnya sebagai cara untuk keluar dari investasi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...