Dirut Bank Mandiri (BMRI) Ungkap Alasan RUPS Mundur, Terimbas Faktor Danantara?

Ringkasan
- Pemerintah tidak akan menggunakan dana APBN untuk pensiun dini PLTU batu bara, melainkan akan mengarahkan PLN untuk menerbitkan surat utang.
- Target pensiun dini PLTU pada 2040 disuarakan oleh Presiden Prabowo, namun belum ada arahan khusus dan RUKN masih mempertahankan target net zero pada 2060.
- IESR merekomendasikan mempercepat pembangunan energi terbarukan dan menghentikan pembangunan PLTU captive untuk mendukung target pensiun dini PLTU pada 2040-2045.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguraikan alasan mundurnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST untuk tahun buku 2024. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan mundurnya RUPST salah satunya karena revisi Undang-Undang Bank Usaha Milik Negara (BUMN) baru disahkan Dewan Perwakilan Rakyat.
"Memang agendanya harus ada yang disesuaikan dengan (rancangan) undang-undang BUMN yang akan disahkan, jadi memang belum bisa di tanggal rencana awal," kata Darmawan kepada wartawan di sela-sela acara IDE Katadata 2025, Selasa (18/2).
Darmawan juga menyampaikan nantinya akan ada sedikit perubahan di anggaran dasar. Ia juga menepis soal mundurnya RUPST berkaitan dengan akan adanya peresmian Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Merujuk situs keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Mandiri sebelumnya menjadwalkan RUPST pada 12 Maret 2025. Namun perusahaan mengubah jadwal RUPST menjadi 25 Maret 2025.
Tidak hanya Bank Mandiri, RUPST PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga diundur. Sebelumnya BRI terjadwal akan melaksanakan RUPST pada Selasa, 11 Maret 2025. Tetapi dalam pengumuman terbaru bank yang fokus pada kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tersebut mengubah jadwal RUPST menjadi 24 Maret 2025.
Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mengumumkan perubahan jadwal RUPST Tahun Buku 2024. Pada pengumuman sebelumnya BNI menjadwalkan RUPST pada 13 Maret 2025. Namun jadwal RUPS BNI diundur dan akan dilaksanakan pada Rabu, 26 Maret 2025.
Saat ini tujuh perusahaan BUMN yang digadang-gadang bakal masuk ke dalam ke BP Danantara. Sebelumnya Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto rencananya akan meluncurkan Danantara pada 24 Februari mendatang.
Perusahaan-perusahaan yang dikabarkan masuk Danantara yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan Mind ID.