Ekspansi Entitas Grup Astra (AKRO) di Energi Hijau, Tambah Bisnis dan Ubah Nama
Ringkasan
- PLN EPI menanam tanaman gamal di Kalimantan Tengah sebagai bahan baku biomassa untuk co-firing PLTU.
- Penanaman dilakukan di lahan 100 hektare di Pulang Pisau dan Kapuas dengan jumlah bibit mencapai 200.000.
- Program penanaman tanaman energi ini melibatkan kelompok tani dan memberikan manfaat seperti pemanfaatan lahan, pakan ternak, dan pelestarian lingkungan.
Membuat ringkasan dengan AI Perusahaan yang bergerak di sektor pembangkit tenaga listrik PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mengumumkan pendirian entitas anak baru dan perubahan nama anak usaha. Langkah yang diambil entitas grup Astra International melalui anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) ini sejalan dengan strategi ekspansi perseroan dalam memperkuat posisi di industri energi terbarukan.
Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Arkora mengumumkan pendirian perusahaan baru melalui anak perusahaan. Aksi korporasi tersebut dilangsungkan pada Selasa (18/2).
“Anak perusahaan yang secara langsung dimiliki 99% oleh Perseroan yaitu PT Hydra Sulawesi (HS) dan PT Arjuna Hidro (AH), telah mendirikan perusahaan baru yang bernama PT Arkora Energi Indonesia (AEI),” tulis Sekretaris Perusahaan ARKO Ricky Hartono seperti dikutip, Rabu (19/2) .
Menurut Ricky, pendirian AEI sudah dicatatkan dalam akta pendirian yang dibuat di Jakarta. Usai pendirian kepemilikan saham PT Arkaro Energi Indonesia terdiri dari 99,96% saham oleh Hydra Sulawesi dan 0,04% ole Arjuna Hidro. Pendirian AEI secara tidak langsung membuat Arkora Hydro menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 99%.
Pada hari yang sama ARKO juga menyampaikan perubahan nama anak perseroan yaitu PT Arkora Luwu Timur Mandiri menjadi PT Arkora Energi Merah Putih. Ricky mengatakan tidak ada dampak atas perubahan nama tersebut terhadap kegiatan operasional perusahaan.
Profil Arkora Hydro (ARKO) dan Prospek Usaha
PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia. ARKO didirikan pada 5 Agustus 2010 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2017.
Berdasarkan informasi terbaru, komposisi pemegang saham ARKO terdiri dari PT Arkora Bakti Indonesia (ABI) sebanyak 47,5%, PT Energia Prima Nusantara (EPN) sebanyak 26,55%. Adapula ACEI Singapore Holdings Private Ltd sebanyak 10,7% dan sisanya dipegang direksi dan komisaris di bawah 0,5%.
Adapun Energia Prima Nusantara merupakan entitas anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) yang terafiliasi dengan grup Astra International. Pada 2025, ARKO berencana meningkatkan kapasitas pembangkit listriknya dengan mengembangkan proyek-proyek baru dan mengakuisisi pembangkit listrik tenaga air yang sudah beroperasi. Selain itu, perusahaan berfokus pada peningkatan efisiensi operasional dan penerapan teknologi mutakhir dalam pengelolaan energi terbarukan.
Merujuk laman perusahaan, ARKO menargetkan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik dengan mengembangkan proyek-proyek baru serta mengakuisisi beberapa pembangkit listrik tenaga air yang telah beroperasi. Selain itu, perusahaan juga berencana meningkatkan efisiensi operasional dan mengadopsi teknologi terbaru dalam pengelolaan energi terbarukan.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, ARKO telah mendirikan anak usaha baru, PT Arkora Energi Indonesia, untuk memperkuat kehadirannya di sektor energi hijau. Perusahaan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengelolaan proyek-proyek listrik ramah lingkungan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai transisi energi.
Dengan prospek pertumbuhan yang kuat dan dukungan dari pemegang saham, ARKO optimistis dapat terus berkembang sebagai pemimpin dalam industri energi hijau. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung target nasional dalam mencapai bauran energi yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
