BCA Bidik KPR dan Kredit Konsumer Tumbuh 8%, Expoversary 2025 Jadi Andalan

Nur Hana Putri Nabila
20 Februari 2025, 16:31
Pembukaan BCA Expoversary 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (20/2)
Katadata / nur hana nabila
Pembukaan BCA Expoversary 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (20/2)

Ringkasan

  • Ekspor biodiesel Indonesia ke Uni Eropa turun 70% setelah diberlakukannya Undang-undang anti deforestasi oleh Uni Eropa, yang mengakibatkan ekspor berpotensi di bawah target tahun ini, meskipun ada optimisme untuk peningkatan ekspor.
  • Penerapan Undang-undang anti deforestasi oleh Uni Eropa menyebabkan produk biodiesel dari Indonesia, terutama dari sawit, dikenakan pajak tambahan 15-20 persen, mengurangi daya saing dan ekspor produk.
  • Uni Eropa dikritik karena melakukan kampanye negatif terhadap biodiesel Indonesia dengan tuduhan anti-dumping dan penerapan biaya masuk tambahan, di samping menjalankan regulasi EUDR yang mencegah impor produk terkait deforestasi ilegal, memberikan dampak signifikan terhadap penurunan ekspor biodiesel Indonesia.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perbankan raksasa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit konsumer hingga mencapai 8% pada 2025. Direktur BCA, Haryanto Tiara Budiman, mengatakan kredit konsumer tersebut mencakup Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Sepeda Motor (KSM), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Menurut Haryanto, demi mencapai target pertumbuhan kredit, BCA telah menyiapkan berbagai strategi, salah satunya melalui gelaran BCA Expoversary 2025. “Kami sudah mencanangkan pertumbuhan kredit tahun ini itu di kisaran ada 6-8%,” ujar Haryanto kepada wartawan usai pembukaan BCA Expoversary 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (20/2).

Adapun pada BCA Expoversary 2024 lalu, pembayaran cicilan (run off) untuk segmen KPR mencapai Rp 31,2 triliun. Haryanto menilai angka tersebut cukup besar dan berpotensi meningkat pada tahun ini.

Sepanjang BCA Expoversary 2025, BCA memberikan penawaran spesial suku bunga KPR BCA 2,68% eff.p.a fix 3 tahun dengan penempatan sejumlah dana, biaya provisi 0,68% dan diskon biaya administrasi 50%, bunga 2,88 flat p.a. tenor 2 dan 3 tahun, serta program DP 0% untuk KKB BCA, dan program DP 0% untuk KSM BCA.

BCA Raup Laba Rp 4,73 Triliun, Naik 5,8% YoY pada Januari 2025

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih Rp 4,73 triliun pada awal bulan 2025. Laba bersih secara bank only BBCA naik 5,8% dibandingkan Januari 2024 yang mencapai Rp 4,47 triliun. Kenaikan laba seiring pencapaian pendapatan bunga bersih Rp 6,7 triliun. Pendapatan bunga bersih BCA naik 6,7% dari periode Januari 2024 yakni Rp 6,3 triliun. 

Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharja menilai kinerja bank only BBCA mencatatkan performa yang baik yang didorong oleh net Interest Margin (NIM) atau margin bunga bersih dan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre–Provision Operating Profit (PPOP) yang solid. Pertumbuhan laba juga didorong pertumbuhan kredit masih kuat, serta biaya kredit atau credit cost (CoC) naik imbas efek temporer. 

Menurut laporan kinerjanya, BCA mencatatkan margin bunga bersih bank only sebesar 5,91% pada Januari 2025 naik 20 basis poin secara tahunan atau year on year (yoy). Namun NIM BCA turun 12 basis poin secara bulanan atau month on month (MoM).

"Ini lebih baik dibandingkan guidance konsolidasi FY25 dari manajemen di kisaran 5,7 sampai 5,8%," kata Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharja dalam riset resminya, Senin (17/2).

Rahmanto turut menyoroti hal ini didorong oleh peningkatan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) ratio menjadi 82,6% dan perpindahan asset mix dengan yield lebih tinggi. Selain itu, NIM yang solid tercermin terhadap Net Interest Income (NII) atau pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 6,7 triliun, naik 6,7% yoy. 

Dari sisi intermediasi, kredit bank only tumbuh 15% pada Januari 2025. Angkanya lebih tinggi dibandingkan guidance konsolidasi sepanjang 2025 dari manajemen yang memproyeksikan melandai ke kisaran 6 hingga 8% yoy. Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) masih terjaga sebesar 3,9%. 

Adapun rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) masih terjaga di level 79,7%. Biaya kredit atau credit cost (CoC) bank only pada Januari 2025 naik menjadi 0,76% dibandingkan Januari 2024 yakni 0,29%. Rahmanto menyebut angka ini lebih tinggi dibandingkan guidance konsolidasi sepanjang 2025 dari manajemen yaitu di level 0,3%. 

"Kenaikan CoC tersebut lebih disebabkan oleh efek temporer berupa liburan panjang yang terjadi pada akhir Januari 2025. Biasanya, kinerja CoC pada bulan berikutnya akan berbalik," katanya.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...