Profil Rosan Roeslani, Nakhoda Baru SWF Indonesia Danantara Pengganti Muliaman

Nur Hana Putri Nabila
24 Februari 2025, 11:48
Danantara
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.
Rosan Roeslani memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto meresmikan berdirinya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Peresmian dilakukan setelah Prabowo menandatangani undang-undang nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola badan pengelola investasi daya anagata nusantara 

Seiring dengan pembentukan tersebut, Prabowo juga menunjuk pimpinan baru di Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Badan investasi ini diproyeksi bakal menjadi Sovereign Wealth Funds (SWF) yang mengelola aset sekitar US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.616 triliun aset dalam pengelolaan (AUM). 

Struktur baru Danantara ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi.  "Nanti Danantara dipimpin Rosan Roeslani dibantu Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria. Dony sebagai holding operasional dan Pandu akan pegang holding investasi," ujar Hasan Nasbi usai peluncuran Danantara di Istana Negara, Senin (24/2).

Menurut Hasan, Kepala Danantara yang semula dijabat oleh Muliaman Hadad akan digantikan oleh Rosan Perkasa Roeslani, yang kini Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sementara itu Muliaman ditunjuk menjadi Dewan Pengawas. 

Adapun Sovereign  Wealth  Funds  (SWF)  adalah  kendaraan  finansial  yang dimiliki oleh negara yang memiliki dan mengatur dana publik dan menginvestasikannya ke aset–aset yang luas dan beragam. Lewat lembaga ini pemerintah berharap bisa meningkatkan investasi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar untuk negara. 

Bagaimana rekam jejak Rosan di dunia investasi Tanah Air?

Profil Rosan Roeslani

Di dunia investasi Tanah Air, nama Rosan sudah tidak asing lagi. Sebelum berada di pemerintahan, laki-laki kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968, ini mendirikan perusahaan keuangan bersama sahabatnya, Sandiaga Uno.  

Diketahui ia terjun di dunia bisnis setelah lulus SMA. Rosan yang merupakan bos Recapital Group tersebut membangun kariernya di sektor swasta sebelum mengemban jabatan publik. 

Pria kelahiran 1968 itu bermitra dengan pengusaha Sandiaga Uno mendirikan perusahaan keuangan PT Republik Indonesia Funding (Finance Indonesia) pada 1997. Finance Indonesia kemudian berganti nama pada 2002 menjadi PT Recapital Advisors. 

Perusahaan ekuitas swasta yang bermarkas di Jakarta Selatan ini berada di balik sejumlah perusahaan, termasuk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). Bank yang berdiri pada 1991 ini kemudian menjadi PT Bank Seabank Indonesia, yang merupakan anak usaha dari raksasa teknologi asal Singapura Sea Ltd. 

Bisnis yang Rosan bangun sejalan dengan latar belakang pendidikannya. Mengembangkan bisnis sendiri membuka pintu bagi Rosan untuk bergabung ke dalam organisasi pengusaha, yaitu Hipmi dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Di Hipmi, pria yang hobi menyelam ini menjabat sebagai wakil bendahara antara 2005 dan 2008.

Di Kadin, Rosan merintis kariernya sebagai pengurus mulai 2010. Jabatan yang pertama kali dipegang oleh pria kelahiran Jakarta itu adalah wakil ketua umum bidang perbankan dan finansial. 

Pada 2013, pria penggemar makanan laut tersebut menginisiasi pembentukan perusahaan pembiayaan usaha kecil dan menengah PT Palapa Nusantara Berdikari. Karier Rosan di Kadin Indonesia memuncak pada 2015. Rosan terpilih sebagai ketua umum organisasi yang memiliki lebih dari 90 ribu anggota itu. Ia mengalahkan secara telak pengusaha dan eks Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

Rosan juga sempat Rosan menduduki posisi Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada September 2020. Adapun kiprahnya di dunia politik mulai terlihat ketika Rosan masuk dalam jajaran relawan Jokowi pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. 

Jabatannya ketika itu adalah wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Lalu, pada 2021 Rosan dilantik menjadi duta besar Indonesia untuk AS. Posisi ini hanya ia jabat 1,5 tahun karena sesudah itu ia menggantikan Pahala Nugraha Mansury menjadi wakil menteri badan usaha milik negara (BUMN). Saat Pilpres 2024, Rosan kembali masuk dalam tim kampanye. 

Kali ini jabatannya menjadi ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gibran merupakan putra sulung Jokowi. Rosan lalu melepas jabatannya sebagai wamen BUMN. 

Kini, ia kembali ke pemerintahan usai dilantik Jokowi sebagai menteri investasi. Salah satu tugas penting yang ia emban adalah menarik investasi masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur. 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan