Pemerintah Bakal Suntik Modal Danantara US$ 20 Miliar per Tahun

Rezza Aji Pratama
27 Februari 2025, 14:48
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo memberikan leadearship speech di acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue yang digelar oleh Kadin dan Katadata Green, Kamis (27/2).
Katadata
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo memberikan leadearship speech di acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue yang digelar oleh Kadin dan Katadata Green, Kamis (27/2).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah berencana menyuntikkan dana senilai US$ 20 miliar per tahun untuk Danantara, selama Presiden Prabowo Subianto masih menjabat.

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengatakan dalam praktiknya Danantara akan berkolaborasi dengan investor lain untuk membiayai proyek investasi, termasuk di sektor ramah lingkungan. Ia berharap investor dari Singapura dan negara lainnya akan berpartisipasi. Hashim secara spesifik juga menyebut lembaga investasi Bridgewater milik Ray Dalio sebagai investor potensial untuk menjadi rekanan Danantara.

“Jadi setiap tahun pemerintah akan memiliki modal US$ 20 miliar selama Prabowo menjabat. Mudah-mudahan selama 10 tahun,” katanya saat memberikan leadership speech di acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue yang digelar Kadin dan Katadata Green, Kamis (27/2).

Hashim melanjutkan Danantara dan calon investor rekanan akan memegang 50:50 dalam kepemilikan proyek sehingga secara teori, nilai investasi per tahun bisa mencapai US$ 40 miliar. Ia optimistis nilai investasi ini akan memicu peningkatan hingga empat kali lipat dalam setiap proyek. 

“Secara teori kalau kita bisa me-leverage investasi Danantara dengan investor lain, kita bisa membiayai proyek hingga US$ 160 miliar per tahun,” katanya. 

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang kini ditunjuk menjadi Kepala Badan Pengelola Danantara Rosan Roeslani mengatakan seluruh Badan Usaha Milik Negara akan bergabung dalam Danantara. Hal ini berbeda dengan rencana awal yang menyebutkan untuk tahap pertama Danantara akan mengkonsolidasikan BUMN tertentu saja dalam Danantara. 

“Bukan hanya 7 BUMN, dan memang coba kami tingkatkan. Memang ada stage-nya yang kami akan konsolidasikan semua aset ini supaya create the value, salah satu pesannya agar menjadi global champion,” ujar Rosan usai peluncuran Danantara di Istana Merdeka, Senin (24/2).  

Menurut Rosan, pada saat peluncuran Danantara, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan cita-cita pendirian Danantara untuk menjadi perusahaan investasi milik negara yang berkibar di dunia internasional. Meski begitu, ia mengatakan hal utama yang ingin dicapai adalah penciptaan lapangan pekerjaan. 

“Ini pesan beliau itu yang paling penting ya. Dan seluruh BUMN dan serta anak-anak perusahaan ini yang kita akan lihat, kita akan kaji,” ujar Rosan lagi.  

Semula Danantara pada tahap awal diproyeksi hanya akan mengelola 7 BUMN ditambah dengan Indonesia Investment Authority atau INA. 7 BUMN itu adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Mining Industry Indonesia atau MIND ID  yang beranggotakan PT ANTAM Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk (TINS).  

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan