BEI Bocorkan Ada Rencana IPO Lighthouse di Semester I, Sinyal Anak Usaha TPIA?


Bursa Efek Indonesia (BEI) membocorkan ada satu perusahaan mercusuar beraset jumbo atau lighthouse company yang akan mencatatkan perdana sahamnya melalui initial public offering (IPO) di bursa. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan calon emiten tersebut akan meluncur pada semester pertama 2025.
Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa untuk IPO setiap tahunnya. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.
Menurut Nyoman, perusahaan beraset jumbo yang akan IPO itu berasal dari sektor energi. Meski begitu ia tak menyebutkan entitas perusahaan yang tengah bersiap IPO tersebut.
“Sudah masuk satu di pipeline kami, dari perusahaan mining,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/2).
Berdasarkan pipeline IPO yang dirilis BEI, hingga saat ini terdapat 20 perusahaan yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO). Nyoman mengatakan di antara 20 perusahaan tersebut, 19 perusahaan beraset jumbo.
Berdasarkan data BEI yang merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat satu perusahaan dalam pipeline berskala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu 19 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar. Namun perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar tak ada dalam pipeline.
"Sampai dengan 14 Februari 2025 telah tercatat 8 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 3,7 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Senin (24/2).
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
- 2 perusahaan dari sektor material dasar
- 6 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
- 3 perusahaan dari sektor energi
- 1 perusahaan dari sektor finansial
- 3 perusahaan dari sektor kesehatan
- 4 perusahaan dari sektor industri
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Chandra Daya Investasi Disebut Bakal IPO Semester I 2025
Di tengah kabar dari Bursa Efek Indonesia adanya rencana perusahaan lighthouse yang bersiap IPO. kabar datang dari anak usaha PT Chandra Asri Tbk (TPIA). Perusahaan milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu itu mengumumkan akan membawa anak usahanya Chandra Daya Investasi melantai di bursa.
Sebelumnya, seorang sumber yang mengetahui rencana aksi korporasi di Grup Barito itu membenarkan adanya rencana IPO. Bahkan dia mengatakan aksi korporasi itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Sebelum pertengahan tahun 2025 ini,” kata sumber tersebut saat berdiskusi dengan Katadata.co.id.
Rencana IPO itu juga telah diprediksi sejumlah analis. Institutional Equity Ciptadana Sekuritas Asia, Yehezkiel Christian, juga meyakini rencana aksi korporasi anak usaha emiten milik orang terkaya nomor satu di Indonesia itu.
Christian menilai IPO tersebut dapat membuka peluang sinergi dan meningkatkan efisiensi operasional. Lebih jauh ia menilai, langkah Chandra Asri itu juga bakal memperkuat permodalan untuk ekspansi bisnis dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.
“TPIA sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) anak perusahaan yang berfokus pada infrastruktur, PT Chandra Daya Investasi,” tulis Christian dalam risetnya.
Merespons hal tersebut, Manajemen Chandra Asri memberi penjelasan ihwal rencana membawa anak usaha PT Chandra Daya Investasi untuk IPO. Rencana IPO Chandra Daya menguat seiring dengan berbagai aksi korporasi yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir.
General Manager of Legal & Corporate Secretary TPIA, Erri Dewi Riani, dalam penjelasan resmi kepada BEI membenarkan rencana IPO Chandra Daya Investasi tersebut. Menurut Erri Chandra Daya merupakan anak perusahaan yang berfokus pada investasi infrastruktur. Meski begitu, Erri mengatakan saat ini belum ada pengumuman mengenai jadwal pelaksanaan IPO.
“Masih dalam tahap pembahasan internal dan hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan IPO atas PT CDI akan dilaksanakan,” ujar Erri dalam keterangan resmi pada BEI.
Profil Chandra Daya Investasi
PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, khususnya listrik, air, dan pelabuhan. Merujuk laman resmi perusahaan, 70% saham CDI dimiliki oleh TPIA.
Bisnis dan operasional energi Chandra Asri Grup dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang diakuisisi dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada tahun 2023. Selain memperkuat kemampuan perusahaan untuk menjadi mitra pertumbuhan bagi sektor-sektor strategis di Indonesia, akuisisi ini juga menawarkan sinergi, diversifikasi aliran pendapatan, dan membawa utilitas pendukung yang diperlukan untuk ekspansi TPIA.
Pada Oktober 2024, PT Chandra Shipping International (CSI) yang merupakan anak usaha CDI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina International Shipping (PIS). Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan studi kelayakan dalam mengidentifikasi peluang sinergi di sektor transportasi laut, produk kimia, dan bitumen.
Melalui kemitraan strategis ini, kedua perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan global dalam industri transportasi laut. Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyatakan bahwa kolaborasi antara CSI dan PIS akan membawa dampak positif bagi industri logistik laut Indonesia, terutama dengan menggabungkan keunggulan teknologi dan keberlanjutan.