Harga Emas Lompat, Tabungan Emas Pegadaian Ditaksir Tembus Rp 3,5 T Akhir April


PT Pegadaian kebanjiran transaksi produk Tabungan Emas dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan itu terjadi seiring dengan lonjakan harga emas dunia imbas kebijakan tarif impor terbaru yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menyikapi peningkatan permintaan tersebut Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawati menjelaskan perusahaan berkomitmen menyediakan pilihan brand yang lebih variatif. Menurut Damar selain emas Antam, Pegadaian juga menyiapkan brand lainnya di Galeri 24 yang terpantau paling diincar oleh nasabah.
Lebih jauh Damar mengatakan Pegadaian juga menyediakan nominal produk yang berbeda mulai dari 1 gram hingga 1 kilogram sesuai dengan ketersediaan stok. “Pegadaian menjamin ketersediaan emas Antam melalui kerja sama erat dengan anak perusahaan yaitu Galeri 24,” ujar Damar kepada Kadatat.co.id seperti dikutip Jumat (25/4).
Menurut Damar, sejauh ini Galeri 24 rutin melakukan pembelian stok emas Antam sesuai permintaan dan ketersediaan di pabrik Antam. Hal ini dilakukan sebelum nasabah melakukan transaksi cicil maupun pembelian tunai.
Tren panic buying emas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan masyarakat berbondong-bondong membeli emas. Menurut catatan Pegadaian, kenaikan penjualan Tabungan Emas cukup signifikan sebesar Rp 1 triliun dengan total saldo 552 kilogram sepanjang 15 hingga 22 April 2025. Nilai transaksi tersebut mengalami peningkatan sebesar 93.4 % dibanding periode sama bulan lalu.
Damar juga memproyeksikan transaksi Tabungan Emas akan terus mengalami peningkatan hingga akhir bulan April 2025. Kenaikan itu menurut dia terjadi seiring dengan ketidakpastian ekonomi global seperti saat ini.
Lonjakan permintaan emas di Pegadaian terlihat dengan kenaikan transaksi hampir lima kali lipat dibandingkan penjualan pada Januari 2025 yang hanya sebesar Rp732 Milyar. Ia juga meramal transaksi penjualan Tabungan Emas akan menembus Rp 3,5 triliun hingga akhir April 2025.
“Ini menunjukkan animo nasabah yang terus meningkat dan kepercayaan kuat pada instrumen investasi emas,” kata Damar.
Panic buying yang melanda masyarakat dapat dikaitkan dengan mekanisme psikologis seseorang di tengah ketidakpastian. Fenomena ini terjadi secara massal dan disebabkan oleh rasa cemas berlebihan. Pembelian emas secara masif didasarkan pada kekhawatiran masyarakat akan keterbatasan stok emas di lain waktu.
Meski mengalami fluktuasi, harga emas terpantau telah naik cukup signifikan dalam 3 bulan terakhir dan menembus US$ 3.500 per ons. Harga emas Antam juga melesat hingga mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH) mencapai Rp 2.016.000 juta per gram atau naik Rp 36.000 dari harganya terakhirnya Rp 1.980.000 per gramnya.