Bank Muamalat, Panin dan Jtrust Disebut Cari Suntikan Dana, OJK Sorot Dampaknya
Sejumlah perbankan tengah mencari suntikan modal baru. Beberapa perbankan yanng dikabarkan tengah menjajaki kehadiran investor strategis adalah Bank Muamalat, Panin Bank, dan JTrust.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan pada prinsipnya OJK mendukung setiap langkah penguatan permodalan perbankan. Menurut Dia upaya sejumlah bank mencari investor strategis baru diperkenankan selama memberi dampak positif terhadap kinerja Bank.
“Serta turut mendukung perbankan nasional yang lebih sehat, efisien, lebih berdaya saing, dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” kata Dian dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (26/5).
Tak hanya itu, Dian juga menyampaikan apabila terdapat pengajuan dari calon investor strategis untuk berinvestasi di sektor perbankan Indonesia, OJK akan segera melakukan evaluasi dan menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut, ia menyebut iklim investasi dan kepercayaan terhadap fundamental sektor perbankan masih positif. Hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit yang tetap solid sebesar 9,16% (yoy) per Maret 2025, didukung oleh kondisi likuiditas yang cukup di tengah dinamika cepat perekonomian global.
Adapun hingga Maret 2025, OJK mencatat pangsa pasar bank asing dan kantor cabang bank asing di perbankan Indonesia baru mencapai sebesar 24,99%. Kontribusi pada penyaluran kredit mencapai sebesar Rp 1.776,02 triliun atau 22,46% dari total penyaluran kredit perbankan Indonesia serta penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp1.927,08 triliun atau 21,39% dari total penghimpunan DPK perbankan nasional.
Panin Bank Dilirik Maybank Malaysia
Sebelumnya, PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank disebut bakal diakuisisi oleh Maybank Malaysia. Pasalnya, Maybank Malaysia dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi Bank Panin (PNBN) dengan valuasi sebesar 1,7 kali Price to Book Value (PBV).
Merespons hal tersebut, Presiden Direktur Panin Bank, Herwidayatmo mengatakan bahwa isu yang beredar tidak berasal dari Manajemen Panin Bank. “Kami tidak mengetahui sumber dan kebenaran isu yang dimaksud,” tulis Herwidayatmo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (24/10).
Dengan demikian, ia menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang belum diungkapkan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia. Selain itu, tidak ada hal yang secara material mempengaruhi kelangsungan operasional atau harga saham perusahaan.
Bank asal Australia, ANZ, dan keluarga Gunawan juga dikabarkan akan menjual kepemilikan saham gabungan mereka di Panin Bank. Nilai pasar saham Panin Bank yang akan dilepas sekitar US$ 2 miliar (Rp 32,44 triliun dengan kurs Rp 16.223 per dolar AS).
Di samping itu, Bank Muamalat juga tengah mencari investor strategis usai perbankan itu gagal menggabungkan usahanya atau merger dengan unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tahun lalu.
