Danantara Rilis Patriot Bonds, Himpun Dana dari Konglomerat Tanah Air

Karunia Putri
26 Agustus 2025, 10:02
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (tengah) bersama Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria (kanan) dan Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir (kiri) menjawab pertanyaa
Katadata/Fauza Syahputra
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (tengah) bersama Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria (kanan) dan Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai konferensi pers "Meet The Team Danantara Indonesia" di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara bakal meluncurkan Patriot Bonds. Berdasarkan keterangan resmi, gerakan investasi ini akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis salah satunya pengelolaan sampah nasional (waste management).

Program bertajuk Patriot Bonds: A Love Letter for Indonesia’s Future akan melibatkan puluhan business leaders atau konglomerat Tanah Air. BPI Danantara menyebut, instrumen ini akan diterbitkan melalui skema private placement senilai puluhan triliun rupiah kepada para pebisnis terkemuka. 

"Itulah sebabnya Danantara Indonesia meluncurkan Patriot Bonds, mengajak para pemimpin bisnis kami untuk mengumpulkan sumber daya bagi proyek-proyek jangka panjang dan berdampak tinggi di berbagai sektor," tulis Danantara  dalam keterangan resmi dikutip Selasa (26/8).

Dana yang terkumpul akan diarahkan ke sektor strategis, mulai dari transisi energi, penciptaan lapangan kerja hingga perlindungan lingkungan.

"Ini adalah modal yang akan menjadi persenjataan kita untuk mencapai kemakmuran termasuk lama setelah obligasi tersebut jatuh tempo," tulis Danantara lagi. 

Dia juga menyampaikan kupon yang diberikan akan berada di bawah harga pasar yang berlaku dengan struktur seperti obligasi. Patriot Bonds juga bisa dalam bentuk reksa dana yang mengutamakan dampak

Dalam keterangan resmi, Danantara menyoroti Indonesia yang menghadapi sejumlah masalah struktural. Misalnya, lulusan bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) hanya 20% dari total angkatan kerja, jauh tertinggal dibanding Malaysia (43,5%) dan Singapura (36,6%). Skor PISA Indonesia juga masih di bawah rata-rata global, sementara lapangan kerja khusus di sektor hilir masih terbatas.

Di sisi lain, ada tantangan demografi. Pada 2045, sekitar 20% penduduk Indonesia diproyeksikan berusia di atas 60 tahun. Kondisi ini dikhawatirkan mengurangi produktivitas dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Masalah lingkungan pun kian mendesak, dengan produksi sampah nasional sekitar 32 juta ton per tahun yang berpotensi meningkat dua kali lipat pada 2045, sementara tempat pembuangan sudah penuh dan polusi udara mencatatkan rekor baru.

Peran Publik dan Swasta

BPI Danantara menilai Indonesia membutuhkan terobosan baru agar tidak terjebak dalam pola lama. Pengalaman negara lain menunjukkan reformasi besar dapat membawa perubahan. Cina, misalnya, berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi dua digit setelah membuka diri pada 1978, sementara Vietnam mengurangi tingkat kemiskinan dari 70% menjadi kurang dari 6% lewat reformasi Doi Moi (revormasi) pada 1986.

Konsep serupa ingin diterapkan  Indonesia melalui kemitraan publik dan swasta. Danantara menyebut, investasi tidak hanya mengandalkan dividen BUMN, tetapi juga pinjaman bank, investasi bersama dengan investor lain, hingga berbagai kemungkinan lainnya.

Danantara melanjutkan, Patriot Bonds dirancang bukan semata untuk keuntungan finansial jangka pendek. Kuponnya memang lebih rendah dari tingkat pasar, tetapi instrumen ini menekankan imbal hasil sosial dan lingkungan.

Meski perubahan tidak terjadi dalam semalam, Patriot Bonds diharapkan dapat menjadi warisan jangka panjang: menciptakan nilai bukan hanya bagi pemegang saham, tetapi juga masyarakat luas. Semangat ini, menurut BPI Danantara, selaras dengan gotong royong, tradisi Indonesia dalam bekerja bersama demi tujuan bersama.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...