Danantara Siapkan Kajian Merger Maskapai Pelita Air dan Garuda
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengatakan rencana penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia masih dalam tahap kajian awal.
Rosan berharap konsolidasi badan usaha milik negara (BUMN) penerbangan itu bisa dapat meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan aset maskapai.
“Baik dari segi jam terbangnya dan part pesawatnya,” kata Rosan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (16/9).
PT Pertamina sebelumnya tengah menjajaki penggabungan anak perusahaan mereka di bidang penerbangan, Pelita Air, dengan maskapai nasional Garuda Indonesia. Penggabungan ini akan berada di bawah koordinasi Danantara.
Pertamina dan Garuda Indonesia merupakan dua perusahaan pelat merah yang saat ini berada di bawah naungan Danantara.
“Kami akan gabungkan, atau clustering dengan perusahaan sejenis. Contohnya untuk maskapai penerbangan kami sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (12/9).
Simon menjelaskan penggabungan unit usaha dengan BUMN lain karena perusahaan ingin lebih fokus pada bisnis utama mereka di bidang minyak, gas bumi dan energi baru terbarukan.
“Untuk menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder,” ujarnya. Simon menyebut penggabungan ini berpeluang dilakukan di bawah koordinasi Danantara sebagai pemilik 99% saham Pertamina seri B saat ini.
