Pemerintah Tambah Kuota Kartu Prakerja Menjadi 200 Ribu Orang

Rizky Alika
16 April 2020, 18:51
kartu prakerja, airlangga hartanto, pemerintah
ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.
Petugas mendampingi warga yang mendaftar calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Pemerintah menambah kuota kartu prakerja menjadi 200 ribu peserta.

Pemerintah memutuskan menambah kuota peserta kartu prakerja gelombang I menjadi 200 ribu peserta. Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan kuota sebanyak 164 ribu kartu prakerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan peserta yang diterima akan diumumkan paling lambat pada Senin (19/3) pukul 10.00 WIB. "Peserta yang diterima akan diberikan notifikasi melalui SMS pada Sabtu sampai Senin," kata Airlangga melalui video conference, Kamis (16/4).

Selama periode pendaftaran gelombang I yang ditutup pada Kamis (16/4) pukul 16.00 WIB, jumlah pendaftar yang registrasi mencapai 5.965.048 orang. Dari jumlah tersebut, pengguna yang telah verifikasi email mencapai 4.428.669 orang dan pengguna yang verifikasi NIK mencapai 3.294.190 orang.

Setelah data pengguna disesuaikan dengan data kementerian terkait, jumlah peserta yang memenuhi syarat pada gelombang I mencapai 2.078.026 orang. Pendaftar tersebut merata dari wilayah barat hingga timur Indonesia.

Ia pun mengatakan peserta yang diterima dapat memilih pelatihan secara daring melalui delapan platform mitra. Jumlah pelatihan yang disediakan mencapai 2.055 jenis.

Selain itu, ada 198 lembaga pelatihan yang menyediakan pelatihan tersebut. Pelatihan yang diberikan beragam, mulai dari pembukuan, memasak, cara mengelola utang, pelatihan bahasa, berjualan online, teknik berbicara di depan umum, hingga barista.

(Baca: Deretan Bantuan Sosial Pandemi Corona yang Disalurkan Mulai April)

Selanjutnya, peserta yang telah mengikuti pelatihan akan mendapatkan sertifikat secara elektronik sebagai bukti telah mengikuti pelatihan. Kemudian, peserta akan mendapatkan akun virtual atau akun e-wallet pada platform BNI, LinkAja, atau OVO.

"Akun virtualnya sesuai dengan pilihan peserta," kata dia.

Setelah akun dibuat, peserta akan dikirimkan insentif sebesar Rp 600 ribu. Selanjutnya, peserta akan diminta mengisi survei pelatihan serta akan mendapatkan insentif pengisian survei sebesar Rp 50 ribu.

Setelah itu, peserta akan kembali mendapatkan insentif sebesar Rp 600 ribu. Insentif Rp 600 ribu tersebut akan diberikan setiap bulannya selama empat bulan.

Adapun, pemerintah mengalokasikan dana untuk pelatihan sebesar Rp 1 juta per orang. Dengan demikian, peserta dapat mengikuti lebih dari satu pelatihan, sepanjang biaya pelatihannya tidak lebih dari Rp 1 juta serta tidak dilaksanakan dalam waktu bersamaan.

Untuk pendaftar yang belum lolos pada gelombang I akan mendapatkan email. Dalam email tersebut, pendaftar kartu pra kerja dapat memilih opsi untuk kembali mengikuti pendaftaran pada gelombang selanjutnya.

"Jadi mereka bisa mengikuti gelombang berikutnya, namun tidak perlu mengulang proses pendaftaran dari awal," ujar dia.

(Baca: Banyak Aplikasi Catut Nama Kartu Prakerja Bertebaran di Play Store)

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...