Inflasi Maret Capai 0,1% Disumbang Kenaikan Harga Emas dan Gula
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Maret 2020 mencapai 0,10% secara bulanan, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,28%. Inflasi disumbang kenaikan harga emas perhiasan dan bawang merah.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, inflasi secara tahun kalender mencapai 0,76 %, sedangkan secara tahunan tercatat 2,96%. Inflasi terjadi di 43 kota indeks harga konsumen, sedangkan 47 kota IHK mengalami deflasi.
"Dari angka ini, saya mengambil kesimpulan bahwa inflasi pada Maret cukup terkendali," ujar Suhariyanto dalam konferensi video, Rabu (1/4).
Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,64%, sedangkan terendah berada di Surabaya, Surakarta, dan Lhokseumawe sebesar 0,01%. Sementara deflasi tertiggi terjadi di Timika sebesar 1,91% dan deflasi terendah di Tangerang 0,01%.
(Baca: Harga Emas Perhiasan Naik, BI Prediksi Inflasi Maret 0,13%)
Dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi yakni kelompok transportasi dan kelompok informasi komunikasi, dan jasa keuangan.
Adapun kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi terjadi pada perawatan probadi dan jasa lainnya sebesar 0,06%. Sementara kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil inflasi 0,03%.
Berdasarkan komoditasnya, harga emas perhiasan memberikan andil paling besar yakni sebesar 0,05%. Kemudian, kenaikan harga sejumlah bahan pangan dan rokok juga masih memberikan andil pada inflasi.