Bersama Erick Thohir, BI & OJK, Sri Mulyani Cari Solusi Dampak Corona

Agustiyanti
10 Maret 2020, 22:50
sri mulyani, gubernur bi, ketua ojk, dampak perekonomian, virus corona
instagram/smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani bercengkrama bersama Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua OJK Wimboh Santoso, Ketua LPS Halim Alamsyah, dan Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat membahas dampak virus corona dan harga minyak pada perekonomian.

Virus corona yang menyebar cepat di berbagai penjuru dunia turut berdampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia. Kondisi tersebut membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani harus menggelar rapat dengan para pengambil kebijakan lainnya di sektor keuangan hingga malam hari guna menentukan langkah menangkal dampak wabah tersebut.

Rapat tersebut dihadiri Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Rapat juga dihadiri tim dari berbagai lembaga pengambil kebijakan tersebut. 

"Saya dan Pak Erick Thohir selesai rapat dengan Gubernur BI Pak Perry, Ketua DK OJK Pak Wimboh, Ketua DK LPS Pak Halim, dan tim. Kami membahas kondisi pasar keuangan global dan nasional, serta perekonomian menghadapi gejolak akibat virus corona dan perang minyak," ujar Sri Mulyani dalam akun Instagram miliknya, Selasa (10/3).

(Baca: Pasar Saham yang Tergelincir Minyak dan Terinfeksi Virus Corona)

Sri Mulyani juga mengunggah sejumlah foto bersama para pengambil kebijakan yang hadir dalam rapat tersebut. Namun, tak tampak Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat tersebut. Dari foto yang diunggah sekitar pukul 21.30 WIB tersebut, rapat terlihat baru berakhir pada malam hari. 

"Kami tetap semangat dan sinergi saling mendukung untuk menjaga perekonomian dan sistem keuangan. Bersatu kita tegih, bercerai kita runtuh. Semangat menjaga Indonesia," tulisnya. 

Wabah virus corona yang menyebar cepat dan kini menjangkit lebih dari 100 negara menimbulkan ketakutan terjadi resesi global. Investor kian panik ditambah dengan anjloknya harga minyak akibat perang produksi yang dipicu oleh Arab Saudi. Harga minyak terpangkas hingga ke level US$ 30 per barel. 

Berbagai bursa saham di seluruh dunia rontok pada perdagangan Senin (10/3). Wall Street anjlok lebih dari 7%, bahkan sempat dihentikan sementara selama 15 menit di awal perdagangan. IHSG juga jatuh 6,58%, terburuk di antara bursa saham Asia lainnya. 

(Baca: Hadapi Corona, Sri Mulyani Bakal Bebaskan Sementara Pajak Penghasilan)

Namun, berbagai pengumuman stimulus dari pemerintah dan bank sentral sejumlah negara berhasil menghijaukan pasar saham hari ini. 

IHSG ditutup naik 1,68%, antara lain ditopang kebijakan OJK yang mengizinkan emiten membeli saham beredar atau buyback tanpa persetujuan rapat umum pemegang saham. Bursa Efek Indonesia juga mengeluarkan kebijakan bakal menghentikan otomatis perdagangan saham jika terjadi penurunan IHSG lebih dari 10%.

Sri Mulyani juga mengumumkan bakal membebaskan sementara pajak penghasilan atau PPh orang pribadi dan wajib pajak badan. Ia juga bakal menaikkan batas maksimal pengembalian atau restitusi pajak menjadi Rp 5 miliar bagi badan usaha. Namun, kebijakan tersebut masih menunggi persetujuan dalam rapat koordinasi di bawah Airlangga.

Reporter: Agatha Olivia Victoria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...