Luhut Sebut Starbucks Tertarik Investasi Hijau di Papua

Image title
28 Februari 2020, 19:05
Luhut Sebut Starbucks Tertarik Investasi Hijau di Papua.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. menyatakan perusahaan kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) Starbucks berminat menanam modal pada sektor investasi hijau di Papua.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan perusahaan kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) Starbucks berminat menanam modal pada sektor investasi hijau di Papua. Rencana tersebut telah direalisasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

"Mereka (Starbucks) sudah tanda tangan kemarin. Banyak perusahaan makanan dan minuman yang tertarik," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (28/2).

Kendati demikian, Luhut tidak menyebutkan berapa nilai yang akan ditanamkan Starbucks di Bumi Cendrawasih. Adapun perusahaan asal AS itu berencana investasi di Papua dan Papua Barat. Investasi tersebut antara lain untuk pengembangan produk-produk lokal seperti kopi dan kakao.

(Baca: Kolaborasi Data Berguna Untuk Kembangkan Ekonomi Lestari)

Luhut berharap investasi hujau mampu menggerakkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas. "Kami bikin UMKM yang kerja. Tadi Pak Teten (Menteri Koperasi) lagi mengerjakan di sana," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah meluncurkan konsep investasi hijau alias investasi ramah lingkungan di Papua dan Papua Barat pada Kamis, 27 Februari 2020. Dengan konsep tersebut, diharapkan ad a investasi yang mendukung pemanfaatan sumber daya alam serta mempertahankan keberlanjutan lingkungan.

Pada tahap awal, investasi hijau di Bumi Cenderawasih akan didorong untuk budidaya hasil pertanian, seperti kakao, kopi, pala, dan rumput laut. Selain itu, untuk budidaya perikanan dan pengembangan ekowisata.

“Ini akan menjadi skema yang tepat untuk mempromosikan pembangunan Papua dan Papua Barat," ujar Luhut.

(Baca: Pemerintah Luncurkan Konsep Investasi Hijau di Papua dan Papua Barat)

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan, hasil budidaya pertanian, perikanan, dan perhutanan di wilayahnya telah berkontribusi sebesar Rp 8,32 triliun kepada Produk Domestik Bruto 2018. Namun, pertumbuhan sektor tersebut masih rendah, yakni 2,87%.

Maka itu, ia menilai penting investasi hijau guna mendorong sektor tersebut. Menurut dia, Pemprov Papua Barat telah menyediakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memudahkan perizinan investasi. Jika berbagai hal tersebut bisa berjalan optimal, dia meyakini ekonomi Papua bisa tumbuh lebih tinggi.

“Dukungan investasi untuk melakukan replikasi, meningkatkan produktivitas, memperluas akses pasar, mengatasi tantangan budidaya seperti serangan hama dan penyakit,” ujarnya.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...