Ekonomi RI Kuartal I Diprediksi Cuma Tumbuh 4,7% Terpukul Virus Corona
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi hanya 4,7% pada Kuartal I 2020. Salah satu penyebabnya, wabah virus corona yang berdampak ke perekonomian Tiongkok dan global.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 4,7%, lalu membaik pada kuartal berikutnya menjadi 4,8%. "Bahkan bisa lebih rendah (dari 4,7%) di triwulan ini," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/2).
Ia juga memprediksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV di bawah 4,8%. (Baca: BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akibat Virus Corona)
Virus corona menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Wabah itu berdampak ke sektor pariwisata dan lainnya.
Pemerintah bahkan memberikan insentif untuk mendorong sektor tersebut. "Timing memberikan diskon saat low season itu belum tentu efektif, sebab orang tidak mugkin bepergian karena belum libur," kata Tauhid.
Secara terpisah, Direktur Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 di bawah 5%. "Sekitar 4,8%-4,9%," kata dia kepada Katadata.co.id.
(Baca: Makin Melambat, Ekonomi RI Kuartal IV 2019 Hanya Tumbuh 4,97%)
Bukan hanya pariwisata, wabah virus corona berdampak terhadap penerimaan negara. Karena itu, pemerintah diharapkan mendorong kebijakan fiscal untuk menyokong perekonomian.
Jika proyeksi itu benar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 akan menjadi yang terendah sejak 2016. Hal itu bisa dilihat dari databoks berikut:
Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5% tahun ini. “Kami menghitung, virus corona berpotensi mengurangi pertumbuhan ekonomi tahun ini 0,3%," kata Kepala Bappenas Suharso, Senin lalu (24/2).
(Baca: Corona dan Empat Risiko Lain Mengancam Kejatuhan Ekonomi Global)
Karena proyeksi pertumbuhan ekonomi turun akibat virus corona, sasaran pembangunan 2020-2024 kemungkinan terkoreksi. Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,7-6% sepanjang 2020-2024.
Meski begitu, ia berharap penurunan potensi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi itu tidak signifikan. "Tapi kalau dua hingga tiga bulan ke depan penyebaran menurun dan pasti ada akibat lanjut,” kata Suharso.
Bank Indonesia (BI) juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4%. Penyebabnya, virus corona dinilai bakal berdampak ke perekonomian Tanah Air.
"Virus corona ini mempengaruhi perekonomian Indonesia melalui jalur pariwisata, perdagangan, dan investasi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis lalu (20/12).
(Baca: Bappenas: Virus Corona Pangkas Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI 0,3%)