Dibuka Menguat, Rupiah Bisa Melemah Terimbas Kasus Baru Virus Corona
Nilai tukar rupiah pada pasar spot pagi ini dibuka menguat 0,1% ke level Rp 13.620 per dolar AS. Meski menguat, rupiah berpotensi melemah terimbas sentimen negatif dari bertambahnya kasus virus corona di sejumlah negara.
Sejalan dengan rupiah, nilai tukar sebagian mata uang Asia pagi ini menguat. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,1%, dolar Hong Kong dan Singapura masing - masing 0,01%, rupee India 0,02%, dan yuan Tiongkok 0,04%. Namun beberapa mata uang Asia lainnya melemah. Dolar Taiwan turun 0,14%, won Korea Selatan 0,6%, peso Filipina 0,08%, ringgit Malaysia 0,19%, dan baht Thailand 0,02%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, rupiah kemungkinan melemah setelah penyebaran virus corona kembali menjadi kekhawatiran pagi ini. "Setelah muncul laporan bertambahnya orang yang terjangkit virus ini di Tiongkok, Singapura dan di Jepang," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (7/2).
(Baca: WNI yang Dikarantina di Natuna Mulai Sakit)
Sebelumnya, otoritas di Jepang mengkarantina sebuah kapal pesiar bernama Diamond Princess di perairan Yokohama lantaran 10 penumpangnya terjangkit virus Corona. Kapal berpenumpang 3.700 orang itu terpaksa diisolasi selama dua pekan.
Selain itu, Tjendra mengatakan bahwa pejabat bank sentral AS dan Australia juga mempermasalahkan virus ini sebagai pemicu perlambatan ekonomi global. ia menyebut, kekhawatiran pun terlihat pada pelemahan tipis aset berisiko pagi ini, "Seperti indeks saham Nikkei dan mata uang emerging market," kata dia.
(Baca: Muncul Kabar Vaksin Virus Corona Ditemukan, Rupiah Makin Perkasa)
Di sisi lain, harga emas juga kembali menguat. Dirinya pun memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 13.600 - 13.720 per dolar AS hari ini.
Hari Kamis (6/2), sejumlah mata uang menguat terhadap dolar AS setelah adanya kabar penemuan vaksin virus corona. Hal ini menandakan kekhawatiran pasar akan menyebarnya wabah tersebut mulai mereda.
"Berita mengenai kemajuan penemuan vaksin virus corona oleh ilmuwan Inggris memberikan sentimen positif," kata Tjendra, Kamis (6/2).