BKPM: Investasi Tiongkok Turun Jika Virus Corona Tak Tuntas 2 Bulan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memprediksi investasi dari Tiongkok bisa menurun jika virus corona tak dituntaskan dalam dua bulan. Menurutnya, investor dan perekonomian Negeri Panda itu terancam tak produktif akibat adanya wabah virus tersebut.
Bahlil mengatakan pihaknya masih menghitung kemungkinan dampak dari wabah ini. Namun ia mengatakan dalam jangka pendek efeknya akan negatif bagi penanaman modal ke RI. “Kami tetap hitung, kalau sampai 2 bulan tak selesai akan berdampak terhadap realisasi investasi,” katanya di Jakarta, Rabu (29/1).
(Baca: Korban Meninggal Virus Corona di Tiongkok Bertambah jadi 132 Orang)
Dia mengatakan wabah ini tak berpengaruh pada investasi dalam proses realisasi ke Indonesia. Sementara, investasi baru yang masih sebatas komitmen berpotensi sulit direalisasikan. “Kami akan hitung yang berpotensi gagal dan sektornya,” kata mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan penyebaran virus corona akan berdampak pada perlambatan ekonomi Tiongkok dan perekonomian global. Padahal, menurut dia, sempat ada optimisme terhadap ekonomi Tiongkok seiring penandatanganan kesepakatan dagang Amerika Serikat.
"Inilah kenapa risiko itu sangat tidak terprediksi atau sangat volatile sehingga seluruh negara perlu menyiapkan instrumen kebijakan dalam mengatasinya," kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan virus corona menambah ketidakpastian global yang sebelumnya dibayangi gejolak geopolitik. Selain itu pariwisata regional dan global juga akan terdampak.
"Corona ini meningkatkan ketidakpastian. Pemerintah akan terus mengamati perkembangannya," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/1).
(Baca: Virus Corona Merebak, KKP Perketat Pengawasan Impor Ikan)
Hingga hari Rabu (29/1) pagi, korban meninggal akibat virus corona di Tiongkok bertambah 26 orang pada Selasa (28/1) menjadi 132 orang. Sementara jumlah kasus melonjak menjadi 5.974. Penderita mayoritas berada di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei.
BKPM mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang kuartal IV 2019 sebesar Rp 423,1 triliun. Nilai ini meleset dari target tahun lalu yakni hanya mencapai 87,5% dari Rp 483,7 triliun.
Sedangkan investasi dari Tiongkok sepanjang 2019 mencapai US$ 4,7 miliar atau posisi dua di bawah penanaman modal dari Singapura senilai US$ 6,5 miliar.