Chandra Asri dapat Libur Bayar PPh 20 Tahun berkat Bangun Pabrik Baru

Image title
21 Januari 2020, 19:54
Chandra Asri, tax holiday, libur pajak
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) berbincang dengan Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), disaksikan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri) usai meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (6/12/2019).

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mendapatkan tax holiday atau libur pajak penghasilan (PPh) badan dari Kementerian Keuangan. Pengurangan pajak diberikan setelah perusahaan membangun kompleks petrokimia anak perusahaan, PT Chandra Asri Perkasa.

Chandra Asri bakal menikmati pembebasan 100% pembayaran PPh badan selama 20 tahun pertama pabrik beroperasi dan pada dua tahun berikutnya sebesar 50%. Pemerintah memberikan tax holiday bagian dari strategi mendorong investasi di Indonesia dan memacu pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakan ini tidak hanya akan membantu para pelaku bisnis dalam mengamankan investasi yang dibutuhkan, tetapi juga menandakan komitmen Indonesia untuk menarik investor," ujar Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra dalam siaran resmi hari ini, Selasa (21/1).

(Baca: Bangun Pabrik Baru Rp 70 Triliun, Chandra Asri Cari Investor)

Saat ini, Indonesia merupakan net importir produk petrokimia dengan lebih dari 50% Olefins dan Polyolefins. Erwin meyakini, dengan beroperasinya Chandra Asri Perkasa, bisa membantu mengurangi impor produk petrokimia, meningkatkan perekonomian hilir dalam negeri, serta meningkatkan neraca pembayaran negara.

Kompleks petrokimia milik Chandra Asri yang kedua ini akan melipatgandakan kapasitas produksi perusahaan, dari 4 juta ton per tahun, menjadi 8 juta ton per tahun. Selain itu, Chandra Asri juga bisa melakukan diversifikasi produk mulai dari Polyethylene, Polypropylene, aromatics (Benzene, Toluene, and Xylene), Mixed C4 dan Py-Gas.

Produk-produk tersebut bisa digunakan untuk memproduksi kemasan, pipa, kabel, kendaraan, dan barang-barang rumah tangga konsumen. Hal itu ditujukan untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat.

(Baca: Dorong Efisiensi, Pertamina Bakal Integrasikan Kilang TPPI & GRR Tuban)

Seperti diketahui, kompleks pabrik baru itu memiliki nilai investasi senilai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Karena itu, perusahaan mencari investor strategis untuk masuk ke Chandra Asri Perkasa.

Investor Relation Barito Pacific Allan Alcazar menyampaikan, saat ini ada dua investor strategis yang berencana mengakusisi saham CA Perkasa. Meski begitu, jumlah saham yang dijual dan target dananya belum bisa disampaikan

Allan mengatakan, keduanya tengah melakukan proses uji tuntas (due diligence) untuk proses membeli saham CA Perkasa yang saat ini sahamnya dipegang 99% oleh Chandra Asri. Kompleks pabrik baru tersebut, ditargetkan bisa rampung pada 2024 mendatang.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...