Sabet Gelar Newsmaker of The Year, Sri Mulyani Ingatkan Bayar Pajak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mencatatkan prestasi. Ia mendapatkan penghargaan sebagai Newsmaker of The Year pada malam anugerah “People of The Year 2019” yang diselenggarakan oleh Metro TV di Jakarta.
Ia menilai, penghargaan ini menunjukkan bahwa masyarakat menaruh perhatian lebih terhadap pengelolaan keuangan negara. “Itu merupakan uang kita bersama,” kata Sri Mulyani dalam siaran pers, Jakarta, Senin (25/11).
Sri Mulyani juga menilai bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi perhatian publik. Karena itu, ia turut mengapresiasi seluruh jajaran di kementeriannya karena mengelola, mengawal dan menjaga keuangan negara.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi mengawasi penggunaan APBN. Ia berharap masyarakat peduli dan terus ikut memikirkan, berpendapat, memberikan ide-ide, dan mengawasi pengelolaan keuangan negara. “Sebagai Menteri Keuangan, saya berharap selain melihat dari sisi belanja, jangan lupa membayar pajak,” katanya.
(Baca: Sri Mulyani Dinobatkan Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik Ketiga Kali)
Menurut dewan juri, penghargaan kepada Sri Mulyani mengacu pada dominasi pemberitaan di media massa baik cetak, online, televisi, dan media baru. Selain itu, juri mempertimbangkan prestasi yang diperoleh selama setahun terakhir per September 2019.
Mereka menilai, Sri Mulyani merupakan komunikator yang baik dalam menyampaikan regulasi. Alhasil, masyarakat dapat memahami makna dan manfaat dari kebijakan yang ditempuh.
Selain Sri Mulyani, ada beberapa nama pejabat negara lainnya yang masuk nominasi. Di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo.
(Baca: Kementerian Keuangan Raih Penghargaan Pengelolaan Arsip)
Sedangkan tujuh juri dalam penghargaan ini yaitu Direktur Pemberitaan Metro TV Don Bosco Selamun, Pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Komisaris Institute forfor Developm of Economics and Finance Aviliani, Director of Institute Policy Reform Riant Nugroho, Direktur Indonesia Indikator Rustika Herlambang dan Director Research of SMRC Surojuddin Abbas.
Kriteria dalam penjurian ini yakni berdasarkan kuantitatif pemberitaan di media mainstream seperti cetak dan elektronik. Selain itu, ada analisis kualitatif dari para akademisi independen, serta verifikasi faktual ke lapangan.
(Baca: Sri Mulyani Sabet Empat Penghargaan Internasional di Era Jokowi)