Masuk Kabinet, Prabowo Dulu Sering Sindir Sri Mulyani soal Utang
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan telah diminta oleh Presiden Joko Widodo bergabung dalam kabinet pemerintahan periode keduanya. Sri Mulyani diminta kembali menjadi menteri keuangan, sedangkan Prabowo menyebut diminta mengurusi bidang pertahanan.
"Saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan,” kata Prabowo ditemui di Istana Negara usai bertemu Jokowi, Senin (21/10).
Meski belum memberikan informasi terkait jabatan pastinya, Prabowo kemungkinan akan menjadi menteri pertahanan. Pada tahun depan, Kementerian Pertahanan sendiri merupakan lembaga negara dengan anggaran mencapai Rp 131,2 triliun.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut diminta kembali oleh Jokowi menjadi Menteri Keuangan periode 2019-2024. Dia menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan tugas yang diembannya sejak 2016.
“Presiden menugaskan saya tetap menjadi Menteri Keuangan,” kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Selasa (22/10).
(Baca: Jadi Calon Menteri, Prabowo Pernah Debat dengan Jokowi soal Pertahanan)
Sri Mulyani menjadi figur kedua setelah Prabowo Subianto yang diizinkan Jokowi mengumumkan posisinya di kabinet.
Jika tak ada aral melintang keduanya akan bergabung dalam kabinet mulai besok, Rabu (22/10). Sebelumnya, kedua tokoh ini kerap bersiteru terkait utang pemerintah.
Prabowo dan kubunya yang sebelumnya menjadi calon penantang Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) sering kali mengkritik utang pemerintah yang meningkat. Pada Januari lalu, Prabowo bahkan tak segan-segan menyebut Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang.
“Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," kata Prabowo.
(Baca: Prabowo Tuduh Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Jawab dengan Puisi)
Sri Mulyani pun membalas tuduhan Prabowo dengan sebuah puisi yang ditulis dalam akun media sosial miliknya. Berikut isi puisinya:
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami menyelesaikan ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan puluhan embung dan air bersih, bagi jutaan saudara kita yang kekeringan, puluhan ribu rumah untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja menyediakan subsidi jutaan sambungan listrik untuk rakyat, untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja, meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin, menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin, menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja siang malam, menyediakan jaminan agar 96,8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat Merawat ratusan ribu sekolah dan madrasah, agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa, bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar 472.000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan 20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian, 170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri
Kami terus bekerja, agar 74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan.
8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik.
Triliunan rupiah tersedia membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya
Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau tidak lupa Karena itu adalah cerita tentang kita membangun Indonesia
Aku tak ingin engkau lupa itu.
Sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.
Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi
Aku perempuan, aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri, untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah kami.
Kami tidak pernah lelah mencintai dan membangun Indonesia
Bagaimana engkau?
Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020, pemerintah berancana menambah utang sebesar Rp 352 triliun. Tambahan utang tersebut akan membiayai APBN secara keseluruhan, termasuk anggaran pertahanan yang kemungkinan bakal digawangi Prabowo.
Adapun secara total, utang pemerintah hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp 5.269 triliun, seperti terekam dalam databooks di bawah ini.