Goldman Sachs: Kekhawatiran Perang Dagang Berujung Resesi Meningkat

Agustiyanti
12 Agustus 2019, 10:06
Kekhawatiran Perang Dagang Berujung Resesi Meningkat
Akarat Phasurat/123RF.com
Ilustrasi. Goldman Sach memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 20 bps menjadi 1,8% seiring meningkatnya ketegangan perang dagang dengan Tiongkok.

Goldman Sachs Group Inc menyebut kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina dapat memicu resesi mulai meningkat. Perusahaan investasi global ini pesimis kesepakatan dagang antara kedua negara ekonomi terbesar ini dapat tercapat sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada tahun depan.

"Kami memperkirakan tarif tambahan US$ 300 miliar impor AS untuk barang-barang Tiongkok akan berlaku," jelas Goldman Sachs dalam catatan yang dikirim kepada klien mereka, seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/8).

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 1 Agustus bahwa ia akan mengenakan tarif 10% pada impor Tiongkok senilai US$ 300 miliar pada tanggal 1 September, mendorong Tiongkok untuk menghentikan pembelian produk pertanian AS.

(Baca: Kicauan Presiden Trump dan Defisit CAD RI Melemahkan Rupiah Senin Ini)

AS juga meningkatkan ketegangan dengan mendeklarasikan bahwa Tiongkok melakukan manipulasi mata uang. Namun, Tiongkok membantah tudingan tersebut.

Perang dagang antara AS dan Tiongkok yang berlarut-larut melibatkan sejumlah isu, mulai dari tarif, subsidi, teknologi, hak kekayaan intelektua, keamanaan.

Goldman Sachs pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat tahun ini sebesar 20 bps menjadi 1,8%, seiring perkiraan dampak meningkatnya tensi perang dagang.

(Baca: Terseret Perang Dagang, Harga Minyak Turun Jadi US$ 54 per Barel)

"Secara keseluruhan, kami telah meningkatkan perkiraan kami tentang dampak pertumbuhan perang dagang," jelas manajer investasi itu.

Goldman Sachs dalam catatan tersebut juga menambahkan perang dagang menyebabkan gangguan pada rantai pasokan perdagangan global. Akibatnya, banyak perusahaan AS yang mengurangi aktivitas domestik mererka, termasuk menurunkan belanja modal.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...