Rupiah Melemah Seiring Penantian Pernyataan Gubernur The Fed
Nilai tukar rupiah dibuka melemah pagi ini, Rabu (10/7), ke level Rp 14.109 per dolar AS. Hingga pukul 07.44 WIB, rupiah terus melemah di level Rp 14.130 per dolar AS. Nilai ini mengalami pelemahan sebesar 0,16% setelah penutupan perdagangan kemarin.
Mengutip Bloomberg, saham-saham di Asia diperdagangkan beragam setelah sesi yang tenang di Wall Street, dengan investor menunggu petunjuk tentang kebijakan dari Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve System (The Fed) Jerome Powell.
Penguatan dolar AS menyebabkan mata uang di Asia cenderung melemah. Tercatat, yen Jepang mengalami pelemahan 0,12% terhadap dolar AS, dolar Hongkong turun 0,04% dan dolar Singapura bergerak negatif 0,6%.
Selain itu, won Korea Selatan turut mengalami perlemahan sebesar 0,05%, peso Filipina 0,07%, yuan Tiongkok 0,09%, ringgit Malaysia dan baht Thailand 0,06%. Hanya rupee India yang terlihat menguat sebesar 0,16%.
Malam nanti, Powell akan bersaksi di depan Kongres AS tentang kebijakan moneter dan keadaan ekonomi negara itu. Esok harinya, ia akan menyampaikn hal yang sama di hadapan Senat AS.
(Baca: Tahun Depan, Diprediksi Sulit Jaga Rupiah di Bawah Rp 14.500 per US$)
Dua hari pernyataan tahunan Powell di Kongres mengenai prospek ekonomi dan kebijakan akan menetapkan harapan untuk pertemuan kebijakan Fed pada akhir Juli nanti. Risalah Fed juga akan jatuh tempo pada hari ini.
Indeks harga konsumen (IHK) inti AS juga akan dirilis pada hari Kamis nanti. Ukuran utama inflasi AS ini diperkirakan telah meningkat 0,2% di bulan Juni dari bulan sebelumnya. Sementara IHK yang lebih luas diperkirakan akan tetap dan tidak berubah.
Pasar saat ini berharap ada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed. "Investor saat ini waswas menanti komentar Powell untuk mempertahankan atau memotong suku bunga," ujar Yutaka Miura, senior analis teknikal dari Mizuho Securites, seperti dikutip dari Reuters.
(Baca: Rupiah Melemah Seiring Spekulasi Bunga AS dan Ketegangan Jepang-Korsel)