Ada Sentimen Perang Dagang, Bank Sentral AS Pertahankan Bunga Acuan
Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) pada Rabu (19/6) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) 2,25%-2,5%. Namun, The Fed mengindikasikan suku bunga acuan bakal dipangkas dalam waktu dekat.
Komite pembuat kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee (FOMC) mempertimbangkan beragam sinyal terkait ekonomi AS dan dampak dari ketegangan perdagangan. Hasilnya, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Meski begitu, Gubernur The Fed Jerome Powell menyampaikan, FOMC mengkaji perkembangan ekonomi untuk tindakan yang diperlukan berikutnya. “Kami merasa akan lebih baik untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang berbagai hal, dan bahwa kami sebenarnya akan belajar banyak tentang perkembangan ini dalam waktu dekat,” kata dia dikutip dari New York Times, kemarin (19/6).
(Baca: BI Diprediksi Tahan Suku Bunga, IHSG Dibuka Naik 0,11%)
Ia menjelaskan, isu terkait perang dagang antara AS dan Tiongkok menjadi pendorong utama sentimen saat ini. “Kami juga mengkaji pertumbuhan ekonomi global. Ini sungguh-sungguh tentang perkembangan perdagangan dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global,” kata dia.
Saat ini, menurutnya pelaku pasar akan memantau perkembangan negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok. Hal bisa menjadi penentu utama dalam prospek ekonomi dunia.
Ditinjau dari perekonomian nasional, The Fed mencatat bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat dan kegiatan ekonomi meningkat secara moderat sejak Mei. Inflasi di AS juga terpantau melemah.
Namun, tidak semua anggota FOMC sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan. Presiden The Fed St. Louis James Bullard misalnya, memilih untuk menurunkan bunga acuan bulan ini.
Powell pun menyampaikan adanya indikasi penurunan suku bunga acuan dalam waktu dekat. " Banyak partisipan sekarang melihat bahwa alasan untuk mengambil kebijakan yang lebih akomodatif telah menguat,” kata dia dikutip dari CNBC Internasional.
(Baca: Didorong Optimisme Perundingan Dagang AS-Tiongkok, Bursa Asia Melonjak)
Kepala Ekonom di Grant Thornton LLP Diane Swonk pun memperkirakan, The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan pada bulan depan. “Suasana di dalam The Fed jelas telah berubah. Tapi, mereka lebih memilih untuk tetap berhati-hati dan siap menghadapi kemungkinan darurat untuk saat ini. Risiko sekarang ke aspek negatif," kata dia.
Hampir 40% ekonom di AS memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya pada Juli. Sekitar 30% ekonom meramalkan penurunan suku bunga acuan baru akan terjadi pada September.