Menepis Kekhawatiran Hantu Krisis 1998
Ekonomi 2018 dalam Kacamata LPS
Risiko serta Prospek Perekonomian dan Sistem Keuangan
- Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,3 % pada 2018. Pada 2019, pertumbuhan ekonomi diperkiraan 5,5 %.
- Rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan 13.600 per dolar Amerika.
- Pelebaran defisit neraca berjalan dari 1,6 % PDB pada 2017 menjadi 2,0 % pada tahun ini dan 2,2 % pada 2019. Risiko perekonomian dan sistem keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi normal pada kuartal III 2017. Secara umum, tidak terdapat perbedaan antara risiko di kuartal IV 2017 dan kuartal II. Lima dari enam aspek mengalami perbaikan kinerja. Kebijakan fiskal menjadi satu-satunya yang melemah, sekaligus pelemahan prospek.
Prospek Pasar Keuangan 2018
Di 2018, pasar keuangan global diperkirakan masih dipengaruhi sejumlah sentimen dari potensi kenaikan bunga acuan The Fed serta kebijakan ekonomi Amerika lainnya. Terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed yang baru dan pro pasar diharapkan memberikan komunikasi dan kepastian terkait kebijakan moneter yang efektif serta preferensi terhadap kenaikan bunga acuan Fed secara gradual.
The Fed diperkirakan tiga kali menaikkan bunga acuan sepanjang 2018. Di sisi lain, membaiknya data ketenagakerjaan Amerika yang ditunjukkan oleh kenaikan tingkat upah di awal 2018 meningkatkan risiko potensi kenaikan inflasi Amerika. Hal dapat mendorong kenaikan Fed rate lebih agresif.
Di sisi lain, kenaikan ekspektasi inflasi tadi berpotensi menekan pasar obligasi Amerika yang tercermin dari kenaikan imbal hasil US Treasury secara signifikan. Pergerakan pasar obligasi Amerika juga dipengaruhi oleh sentimen negatif dari rumor yang berkembang di awal 2018 bahwa Cina akan mengurangi pembelian surat utang Amerika. Rumor ini diperkirakan menekan imbal hasil obligasi Amerika mengingat Cina merupakan pemegang terbesarnya.
Perbaikan Kualitas Kredit
- Pada November 2017, kredit perbankan mencatat pertumbuhan 7,7 persen year on year, atau 1,1 persen secara bulanan (mtm). DPK tumbuh lebih tinggi sebesar 10,3 persen (y/y). Perbedaan laju pertumbuhan kredit dan DPK menjadikan rasio kredit (LDR) bank turun 214 bps menjadi 89,35 persen
- Kredit bermasalah bank secara nominal kembali menurun pada November 2017 sebesar 2,6 % (yoy). setelah pada bulan Oktober 2017 turun 0,2% persen. Hal tersebut menunjukan kualitas kredit bank yang semakin membaik, tercermin juga dari penurunan NPL gross sebesar 31 bps yoy atau 8 bps secara bulanan.