Asing Miliki 40% Surat Utang Negara, Pemerintah Diminta Waspada

Desy Setyowati
8 Januari 2018, 15:03
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Porsi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh investor asing telah menembus 40%. Ekonom memprediksi kepemilikan asing bakal terus menanjak. Kondisi tersebut membuat pasar SBN rawan tekanan jika terjadi pembalikan modal asing secara tiba-tiba.

Mengacu pada data Kementerian Keuangan, saat ini, porsi asing di SBN tercatat sebesar Rp 860,63 triliun atau 40,34% dari total surat utang yang dapat diperdagangkan. Porsi tersebut meningkat dibandingkan posisi akhir 2016 yang sebesar 37% dan akhir 2017 yang sebesar 39,82%.

Ekonom Senior Bank Mandiri Andri Asmoro menjelaskan, salah satu kondisi yang bisa mendorong pembalikan modal asing yaitu kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS). Kebijakan tersebut bakal membuat aset dalam dolar AS semakin berdaya tarik.

"Tapi kalau dilihat saat ini, risikonya masih relatif kecil. Mungkin lebih besar di Semester II," kata Andri kepada Katadata, Senin (8/1). 

Adapun sejauh ini, ia menilai besarnya minat asing terhadap SBN lantaran imbal hasil (yield) yang ditawarkan pemerintah masih menarik. Selain itu, peringkat utang jangka panjang Indonesia juga terus membaik.

(Baca juga: Banjir Dana Asing, Nilai Tukar Rupiah Menguat di Awal Tahun)

Belakangan, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings mengerek peringkat utang luar negeri Indonesia satu level di atas layak investasi. Kenaikan peringkat menunjukkan bahwa risiko gagal bayar utang pemerintah semakin menurun. “Apalagi kalau ada upside rating dari Moody's," kata dia.

(Baca juga: Gubernur BI: Peringkat Utang BBB dari Fitch Tertinggi Sejak 1995)

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi porsi asing di SBN masih akan bertengger di kisaran 40%. Untuk meredam risiko pembalikan investasi asing, ia menekankan, pemerintah perlu terus memertahankan stabilitas makro ekonomi.

"Terkait tax gain dari profit di pasar keuangan, kalau ada aturan-aturan yang bisa diregulasi kembali, saya kira bisa positif juga untuk market," kata dia. "Tapi kuncinya, fundamental ekonomi yang bagus."

Selain itu, Josua mendorong pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk cepat meningkatkan kepemilikan SBN oleh investor domestik.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...