Badan Kreatif: UKM Berpotensi Melaju ke Pasar Global
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menyatakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, produk-produk yang dihasilkan kelompok usaha ini memiliki ketahanan dari berbagai gejolak perekonomian dunia.
“Peranan UKM sangat penting mengingat mereka menyumbang 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia,” kata Triawan dalam acara final "DBS Bring Indonesia to Global (BIG): Creative Business Challenge 2016" di Hotel Raffles, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016. Acara ini diselenggarakan oleh Bank DBS, Badan Ekonomi Kreatif, Katadata, dan Bukalapak.
Menurut Triawan, saat gejolak terjadi pada 2008, UKM menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Padahal, perlambatan dan krisis di beberapa wilayah sempat membuat harga komoditas pertambangan terjungkal. (Baca: DBS Gandeng Bekraf Dan Katadata Gelar Kompetisi UKM Kreatif).
Melihat pentingnya UKM, Badan Kreatif kemudian meluncurkan sejumlah program. Salah satunya adalah Bekraf for Pre-Startup (BEK-UP) untuk membina perusahaan rintisan atau startup, sebagai bagian dari UKM.
Melalui BEK-UP, para pengusaha pemula dipertemukan dengan calon investor yang berniat memberi dukungan. “Hal ini dilakukan agar kita mempunyai startup yang berkualitas dan tangguh,” ujar Triawan. Ketangguhan ini, dia melanjutkan, berpotensi membantu UKM menguasai pasar domestik sebelum bersaing di tingkat global.
Pada kesempatan yang sama, pengusaha nasional Sandiaga Uno berharap UKM dapat memanfaatkan teknologi dalam menjalankan bisnis. Ia menyebutkan peran digitalisasi itu mampu mendongkrak pertumbuhan ekoonomi dari lima menjadi tujuh persen. (Baca: Tiga Langkah Sri Mulyani Dorong UMKM).
Selain itu, UKM bisa menyerap 1,2 juta tenaga kerja melalui metode tersebut. “Yang menarik, UKM yang mengadopsi teknologi dan digitalisasi juga punya kemampuan penciptaan lapangan kerja 17 kali lipat,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Strategi dan Pengembangan PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung menyatakan bank tersebut saat ini telah bekerja sama dengan 30 UKM. Kemitraan ini dilakukan dalam bentuk mentoring, perluasan akses pasar, hingga kemudahan akses permodalan.
“Kami juga telah membuka cabang khusus UKM di Cabang Melawai dan Thamrin, Jakarta,” kata Rudy. (Baca: Pengembangan Startup Hadapi Persoalan Regulasi).