Lebih Optimistis, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen
KATADATA - Bank Indonesia (BI) kini lebih optimistis menatap perekonomian tahun ini. Mengacu kepada pencapaian positif sejumlah indikator makroekonomi di awal tahun, bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2016 nanti berada di titik tengah dari kisaran target 5,2-5,6 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, kondisi ekonomi dunia masih berisiko melemah. Pasalnya, perekonomian Cina, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia, tengah melambat. Sedangkan harga minyak dunia terus melorot. BI memperkirakan harga minyak dunia tahun ini sebesar US$ 37 per barel, lebih rendah dari taksiran awal US$ 48 per barel.
Namun, BI melihat kondisi ekonomi di dalam negeri menunjukkan perbaikan. Meski ekspor masih melemah, neraca dagang mencatatkan surplus pada Januari lalu. Sedangkan angka inflasi diperkirakan bisa terjaga dengan mengacu kepada inflasi Januari sebesar 0,51 persen, namun akan gterus melandai di bulan-bulan selanjutnya. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memperkirakan, inflasi tahun ini berkisar 4 persen plus-minus satu persen. Sedangkan defisit transaksi berjalan dan neraca pembayaran indonesia diharapkan dapat membaik.
(Baca: Logistik dan Pasokan Membaik, BI Perkirakan Inflasi Februari Rendah)
Meski begitu, Agus mengatakan, BI belum akan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang berkisar 5,2-5,6 persen. “Sampai tahun 2020, pertumbuhan ekonomi bisa 6,3 persen hingga 6,8 persen,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (18/2).
Sedangkan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo lebih optimistis memproyeksikan perekonomian Indonesia. Jika sebelumnya BI melihat pertumbuhan ekonomi tahun ini di batas bawah dari kisaran 5,2-5,6 persen, kali ini lebih tinggi lagi. Hal ini mengacu kepada upaya pemerintah memacu penyerapan anggaran di awal tahun sehingga diharapkan bisa mendorong belanja rumahtangga dan swasta serta investasi. “Dengan semua yang dilakukan pemerintah, (pertumbuhan ekonomi) bisa ke titik tengah yaitu 5,4 persen,” katanya.
(Baca: Belanja Modal Cepat, BI Yakin Ekonomi Tumbuh di Atas 5,2 Persen)
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Bidang Moneter dan Ekonomi BI Juda Agung pernah mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I ini bakal lebih cepat dibandingkan kuartal I-2015. Bahkan, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2016 bisa lebih tinggi dari proyeksi semula. "Dengan perkembangan di kuartal IV-2015, kami yakin (pertumbuhan 2016) akan naik," katanya. Perkiraannya, pertumbuhan ekonomi bisa di level tengah dari rentang 5,2-5,6 persen.
Gundy Cahyadi, Ekonom Grup Riset DBS Bank, menilai BI telah berubah dengan menatap lebih optimistis prospek pertumbuhan ekonomi. "Yang menarik, BI telah berubah bullish," katanya. Glenn Maguire, Kepala Ekonom ANZ Bank kawasan Asia Selatan, ASEAN dan Pasifik, juga menyoroti secara khusus optimistis BI yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016.