Atasi Kemiskinan, Pemerintah Naikkan Dana Desa Dua Kali Lipat
KATADATA ? Pemerintah mengklaim telah mempersiapkan langkah antisipasi untuk menekan jumlah penduduk miskin. Salah satu caranya adalah meningkatkan penyaluran dana ke pedesaan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah berencana meningkat dana desa menjadi dua kali lipat tahun depan. Tahun ini, alokasi dana desa masih sekitar Rp 20 triliun. "Tahun depan dinaikkan Rp 40-an triliun," katanya di Jakarta, Rabu (16/9).
Peningkatan alokasi dana desa tersebut diharapkan dapat menggerakkan perekonomian di daerah pedesaan. Sebab, jumlah orang miskin paling banyak saat ini berada di desa.
Menurut Darmin, dana desa dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, seperti jembatan atau saluran irigasi. Dengan begitu akan menciptakan lapangan kerja. "Jangan mengundang tenaga kerja dari tempat lain, dari sana (penduduk lokal) bisa," ujar dia.
Strategi lain mengurangi jumlah penduduk miskin adalah memperbanyak penyaluran beras miskin atau beras untuk keluarga sejahtera (Rasta). Beras tersebut bisa disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu sampai 13 kali atau 14 kali dalam setahun. Pertimbangannya, salah satu penyebab jumlah masyarakat miskin bertambah adalah kenaikan harga pangan di samping penurunan harga komoditas yang mempengaruhi pendapatan masyarakat.
Seperti diketahui, Selasa (15/9), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penduduk miskin per Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang atau 11,22 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlahnya bertambah 86 ribu orang dalam kurun enam bulan sejak September 2014 yang sebanyak 27,73 juta orang atau 10,96 persen. Mereka adalah penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah garis kemiskinan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) enam bulanan yang digelar BPS bulan Maret lalu.
(Baca: Jumlah Penduduk Miskin Bertambah akibat Kenaikan Harga Pangan)
Dari hasil survei tersebut, penambahan jumlah penduduk miskin lebih banyak berada di pedesaan, yaitu bertambah 57 ribu orang menjadi 17,94 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin di perkotaan naik 29 ribu orang menjadi 10,65 juta orang.