Investor Prancis Siap Garap Proyek Infrastruktur

Safrezi Fitra
8 Juni 2015, 18:16
Infrastruktur
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA ? Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan Prancis tertarik menanamkan modal di bidang pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dikatakannya setelah bertemu dengan 24 delegasi bisnis Prancis yang tergabung di dalam Medef Internasional.

Dia menyebut lebih dari setengah perwakilan bisnis Prancis tersebut menemui Andrinof untuk membicarakan peluang investasi di sektor infrastruktur, seperti jalur kereta api, pelabuhan, serta konstruksi jalan raya. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya BNP Paribas, Societe Generale, French Railway SNCF Group, dan beberapa perusahaan besar Prancis lainnya.

"Belum ada nilai komitmennya, tapi lebih dari separuhnya tertarik menggarap infrastruktur. Tinggal menunggu pemerintah fokus di mana (proyek infrastruktur yang akan ditawarkan)," kata Andrinof saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (8/6).

Nantinya para investor Prancis tersebut akan mengacu pada Bluebook Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS), yang kemungkinan besar akan rampung pada bulan ini. Dia juga membuka kemungkinan perbankan Prancis seperti BNP Paribas dapat bekerjasama dengan perbankan lokal untuk mendanai infrastruktur.

"Jadi di list KPS tersebut akan lebih jelas mereka (Prancis) akan masuk ke mana," kata Andrinof.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pendanaan Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan Bluebook KPS akan memperjelas posisi investor dalam pengerjaan infrastruktur. 

Wismana mengatakan total biaya kebutuhan infrastruktur dalam buku tersebut mencapai US$ 420 miliar. Sementara porsi proyek yang bisa didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya US$ 130 miliar. Sisanya, pemerintah akan memaksimalkan pendanaan melalui kerjasama pemerintah dan swasta.

Selain membuka peluang kerjasama proyek infrastruktur, pemerintah juga akan membuka opsi pendanaan lewat pinjaman bilateral dari Prancis. Kerjasamanya tidak hanya antara perusahaan dengan perusahaan (business to business/B to B), tapi bisa juga antara pemerintah dengan pemerintah (government to government/G to G)

"Jadi bisa business to business (B to B) atau bisa juga government to government (G to G)," kata Wismana.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal dari Prancis pada kuartal I 2015 baru mencapai US$ 34,7 juta atau hanya sebesar Rp 463,8 miliar. Sedangkan untuk tahun 2014, investor Prancis mencatatkan penanaman modal sebesar US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,6 triliun.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...