Produksi Padi Turun 0,63 Persen Tahun Lalu
KATADATA ? Produksi padi pada 2014 mengalami penurunan sebesar 0,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan angka sementara produksi padi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi pada 2014 sebanyak 70,83 juta ton gabah kering giling atau 450 ribu ton lebih rendah dari produksi 2013.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan produksi padi tersebut terjadi di Pulau Jawa yang mencapai 830 ribu ton. Sementara produksi di luar Jawa naik 390 ribu ton.
?Penurunan produksi padi di Jawa karena berkurangnya luas panen,? kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (2/3).
Berdasarkan catatan BPS, penurunan luas panen di Jawa mencapai 41,6 ribu hektare atau 0,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 0,17 kuintal per hektare.
Sasmito mengatakan, produksi padi tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan peningkatan produksi padi sebesar 402.200 ton atau 7,99 persen. Sedangkan Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan produksi padi sebesar 696.700 ton atau minus 6,73 persen ketimbang 2013.
?Ini mungkin masyarakat Provinsi Sulsel sedang semangat menanam padi, apalagi Menteri Pertanian (Amran Sulaiman) berasal dari sana,? kata Sasmito.
Sementara untuk komoditas lainnya seperti jagung dan kedelai masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,52 juta ton dan 173,9 ribu ton. Sasmito menjelaskan, kenaikan produksi dua tanaman palawija tersebut didorong kenaikan luas lahan panen.
?Untuk jagung kenaikan luas panennya sebesar 16,51 ribu hektare, sedangkan kedelai naik sebesar 64,23 ribu hektare,? ujar dia.
Berbanding lurus dengan padi, Sasmito mengatakan, produksi jagung di Provinsi Sulsel juga mengalami kenaikan terbesar, yakni meningkat 248 ribu ton. Sedangkan peningkatan produksi kedelai terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 64 ribu ton.